Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 14 Mei 2025 | 17:37 WIB
Asisten Administrasi Umum Setda Kota Jogja, Dedi Budiono (putih), meresmikan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Kantor Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, Kota Jogja, Rabu (14/5/2025). [Baktora/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Mencapai quick win atau kemenangan 100 hari kerja yang digadang oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dindukcapil) mulai melakukan manuver untuk memberikan layanan kependudukan ke masyarakat Jogja.

Dindukcapil meluncurkan lagi satu mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Kantor Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, Kota Jogja, Rabu (14/5/2025).

Kepala Dindukcapil Kota Yogyakarta, Septi Sri Rejeki mengungkapkan peluncuran ADM di kantor Kelurahan Rejowinangun bukan tanpa alasan.

Pasalnya, di Jogja wilayah timur belum tersedia mesin ADM yang bisa memudahkan masyarakat mengurus administrasi kependudukannya.

Baca Juga: Pintu Masuk Tempel Paling Padat, DIY Alami Lonjakan Ratusan Ribu Kendaraan saat Libur Waisak

Di sisi lain, kantor di Kelurahan Rejowinangun dianggap representatif, di mana angka Identitas Kependudukan Digital atau IKD-nya paling tinggi dibanding kalurahan di wilayah timur Jogja .

"Jadi yang sudah terpasang ini ada 9 [ADM] nanti ditambah lagi dua, jadi dua ini masih proses pengadaan. Sehingga kepengurusan administrasi kependudukan sudah bisa dilakukan di berbagai tempat," kata dia.

Sembilan tempat yang telah dipasang mesin ADM di antaranya, kantor UPT Pasty, Taman Pintar, Mall Pelayanan Publik Balai Kota Jogja, Kantor Dindukcapil dan Kantor Kapanewon Danurejan.

Selain itu ada di kantor Kapanewon Wirobrajan, Jetis termasuk juga di kantor Kapanewon Mergangsan.

Dalam peluncuran mesin ADM itu juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Setda Kota Jogja, Dedi Budiono. Menurut dia jumlah warga di Kota Jogja bisa mencapai 1 juta penduduk ketika beraktivitas.

Baca Juga: Molor Lagi, Pasar Terban Target Rampung September 2025, Pedagang Makin Resah?

"Luas Jogja yang hanya sekitar 32 kilometer ini banyak dihuni oleh masyarakat yang pada siang hari bisa sampai 1 juta orang. Artinya perlu ada pendataan kependudukan yang jelas," ujar Dedi.

Maka dari itu mesin ADM dianggap penting ketika masyarakat membutuhkan dokumen administrasi yang harus melakukan pencetakan.

Masyarakat Jogja cukup mengisi identitas diri melalui link yang sudah dibagikan oleh Dindukcapil di website resminya.

Warga harus mendaftar terlebih dahulu lewat link tersebut hingga mendapat akses QR Code yang nantinya digunakan untuk bukti scan di mesin ADM agar bisa mencetak kebutuhan kependudukannya.

Septi menjelaskan di mesin ADM ini bisa mencetak akta kematian, akta perkawinan, akta kelahiran, Kartu Keluarga, biodata, Kartu Identitas Anak (KIA), dokumen yang berhubungan dengan kependudukan.

"Tapi untuk KTP tidak bisa, karena keping KTP itu didistribusi bukan oleh kita tapi oleh pusat. Kalau dibebaskan bisa bobol nanti, sehingga pencetakan KTP hanya dilakukan di kantor dukcapil," ujar Sri.

Penyerahan Piagam Lomba Tertib Adminduk

Sejumlah pemenang Lomba Tertib Adminduk se-Kota Jogja berfoto bersama di Kantor Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, Kota Jogja, Rabu (14/5/2025). [Baktora/Suarajogja]

Selain peluncuran mesin ADM ke-9 di Kantor Kelurahan Rejowinangun, diagendakan juga penyerahan piagam dan hadiah lomba untuk kelurahan terbaik dan tertib administrasi kependudukan (adminduk) 2025.

Lomba ini digelar oleh Dindukcapil di mana Kalurahan Rejowinangun menjadi tempat penyerahan piagam mengingat nilai IKD yang cukup baik.

Lomba yang diikuti 45 kelurahan se-Kota Jogja ini dimenangkan oleh Kelurahan Warungboto sebagai Juara Pertama dengan nilai raihan tertib kependudukan 78,33.

Juara Kedua adalah Kelurahan Ngupasan dengan nilai 76,68.

Sementara Juara Ketiga adalah Kelurahan Gunungketur dengan nilai 75,23.

Dalam pidatonya, Asisten Administrasi Umum, Setda Kota Jogja, Dedi Budiono berpesan agar kebutuhan masyarakat terkait administrasi kependudukan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Maka dari itu, terobosan serta alat yang dimiliki pemerintah Kapanewon hingga Kalurahan harus dimaksimalkan untuk memberikan kemudahan kependudukan warga.

Load More