Alih-alih menutup kekurangan tenaga medis, kebijakan ini justru bisa meningkatkan biaya layanan karena dokter asing cenderung menuntut bayaran lebih tinggi dibanding dokter dalam negeri.
"Jadi ini ada inkonsistensi dan seperti kita ketahui ujung-ujungnya sebenarnya adalah komersialisasi layanan kesehatan di seluruh Indonesia," tegasnya.
"Nah ini yang menjadi fenomena yang kita hadapi sekarang ini di rumah sakit-rumah sakit vertikal di seluruh Indonesia dan ini terjadi karena berbagai macam persoalan di dalam Undang-Undang nomor 17 tahun 2023 termasuk dalam peraturan turunannya PP nomor 28 tahun 2024," tambahnya.
Amicus curiae ini yang dikirim sejak Sabtu lalu, kata Wahyudi, juga mendapat dukungan dari berbagai elemen lain.
Mulai dari yayasan konsumen, asosiasi kedokteran, hingga sejumlah akademisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet