- Kasus keracunan MBG di Indonesia mencapai 6.000 lebih korban siswa
- Satu siswi dari wilayah Cihampelas Bandung Barat diduga meninggal karena MBG
- Pemerintah diminta terbuka mempertanggungjawabkan program yang justru banyak menyebabkan korban
SuaraJogja.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digulirkan di Indonesia kini berada di bawah bayang-bayang kontroversi menyusul serangkaian insiden keracunan massal.
Kasus paling mencolok terjadi di SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Rabu, 24 September 2025, di mana sebanyak 121 siswa dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG.
Kabar duka semakin menyelimuti dengan dugaan meninggalnya seorang siswi bernama Bunga (inisial BR) yang sebelumnya mengonsumsi makanan tersebut.
Meskipun demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat dengan tegas membantah adanya keterkaitan langsung antara kematian Bunga dengan menu MBG.
Berdasarkan kronologi Dinkes, Bunga mengonsumsi MBG pada 24 September 2025 dan sempat mengeluh pusing ringan.
Namun, gejala serius baru muncul pada 29 September, yaitu mual, muntah lima kali, sesak napas, hingga kejang dengan mulut berbusa dan wajah sedikit bengkak pada 30 September, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD Cililin.
Jeda waktu yang panjang antara konsumsi MBG dan munculnya gejala parah menjadi dasar bantahan Dinkes.
Camat Cihampelas, Agus Rudianto, dan Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, turut menguatkan dugaan bahwa kematian Bunga kemungkinan bukan disebabkan oleh MBG karena ada kemungkinan konsumsi makanan lain.
"Bisa jadi keracunan, hanya bukan dari MBG. Karena jeda waktunya dari makan MBG jauh, kemungkinan sudah mengonsumsi makanan lain selain MBG yang menyebabkan keracunan itu," ujar Edah dikutip Kamis (2/10/2025)
Baca Juga: Pakar UGM Bongkar Borok Makan Bergizi Gratis: Cacat Sejak Awal, Dirancang untuk Bancakan?
Namun, insiden ini telah mendorong Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Program MBG dan Kekhawatiran Publik
Program MBG, yang dikenal sebagai salah satu janji kampanye Presiden Prabowo, kini menghadapi pengawasan ketat.
Insiden di Bandung Barat hanyalah salah satu dari beberapa kasus serupa.
Beberapa laporan menyebutkan lebih dari 300 siswa dari berbagai jenjang di Cipongkor mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi MBG, dan juga terdapat 109 korban keracunan massal di Tasikmalaya.
Bahkan di Yogyakarta sendiri sudah ada 1.000 siswa yang menjadi korban sejak program makan gratis ini bergulir tahun ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas