- Keracunan massal siswa setelah menyantap menu MBG masih jadi sorotan
- Kasus yang harusnya tak terjadi justru diduga karena kelalaian penyedia makanan
- Pemda DIY juga menekankan setiap SPPG di DIY harus mengantongi sertifikasi SLHS
Melalui pelatihan tersebut, para pengelola diharapkan memahami prinsip sanitasi dasar, alur rantai dingin, serta standar penyimpanan bahan makanan.
"Dari sisi percepatan pemenuhan SLHS bagi SPPG yang belum, ya cukup banyak juga yang perlu didampingi," tandasnya.
Made menambahkan, koordinasi juga dilakukan dengan lima koordinator SPPG dari masing-masing kabupaten dan kota.
Dalam rapat terakhir, Pemda DIY meminta agar setiap koordinator segera menyusun target penyelesaian sertifikasi disertai jadwal progres mingguan.
Penetapan target tersebut tidak hanya soal pemenuhan administrasi, melainkan bagian dari upaya perlindungan kesehatan masyarakat.
Standar higienitas yang ketat di dapur publik akan memperkecil potensi terjadinya keracunan massal akibat kelalaian dalam pengolahan makanan.
"Saya minta target, dalam artian dari sekian SPPG, berapa yang mau diselesaikan dan sampai kapan. Tujuannya agar seluruh SPPG segera mempunyai SLHS," ujarnya.
Dengan langkah percepatan ini, Pemda DIY berharap seluruh dapur pelaksana program Makan Bergizi Gratis di wilayahnya dapat mencapai sertifikasi laik higiene dan sanitasi sebelum akhir tahun.
Langkah ini dinilai penting tidak hanya untuk menjamin mutu gizi, tetapi juga mencegah risiko kesehatan akibat makanan yang tidak aman.
Baca Juga: Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan pengelola dapur SPPG, Pemda DIY menargetkan penurunan signifikan risiko keracunan makanan pada layanan publik.
Sertifikasi SLHS diharapkan menjadi pagar pengaman bagi upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat.
"Pemenuhan SLHS bukan sekadar formalitas, tapi bentuk tanggung jawab kita semua untuk memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat, terutama anak-anak, benar-benar sehat, aman, dan bergizi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak