"Ditemukan batu-batu lepasnya. Kami juga pernah melakukan penyelamatan di situ, dulu Yoni-nya. Jika betul di lokasi itu pernah berdiri candi, ukurannya tak jauh beda dengan Candi Kalasan atau Candi Kedulan. Dengan perkiraan pembangunan pada abad 7-8 Masehi, kemungkinan [candi] Hindu," jelasnya.
Meski ada indikasi awal di lokasi itu ada candi, namun BPCB belum berencana melakukan penggalian. "Pelestarian itu ada merekam data atau dipugar. Lihat di situ sudah dibikin kolam warga, kami sudah mendokumentasi semua temuannya, terus sudah merekam titik koordinatnya. Kemarin kami suruh timbun saja," kata Taufik.
Ia menjelaskan, salah satu upaya pelestarian itu memang ditimbun kembali. “Karena kalau dibawa ke tempat penampungan [benda cagar budaya], itu keluar dari konteksnya. Kalau keluar nanti tidak bisa diceritakan, tidak ada runtutannya,” ujar dia.
Baca Juga:Menkominfo Jawab Kritik KPAI soal Efek Negatif Game pada Anak