Lama Tak Pulang, Sutarjo Ditemukan Sudah Membusuk di Depan Rumah Kosong

Di samping korban ada tangga bambu rusak dan sebuah pot yang terbalik.

Galih Priatmojo
Senin, 06 Januari 2020 | 16:35 WIB
Lama Tak Pulang, Sutarjo Ditemukan Sudah Membusuk di Depan Rumah Kosong
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Warga Padukuhan Sewu Galur Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo, Senin (6/1/2020) pagi digegerkan sesosok mayat yang diketahui bernama Sutarjo (71). Jasad Sutarjo ditemukan telah membusuk di rumah kosong yang berada di padukuhan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, AKP Ngadi menuturkan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan melintas di depan rumah tersebut. Saat itu warga curiga ada bau menyengat dari dalam rumah yang sudah kosong selama bertahun-tahun tersebut. Warga curiga karena selain ada bau busuk yang menyengat, gerbang rumah tersebut dalam kondisi terbuka.

"Biasanya rumah tersebut sepi. Karena hanya sesekali ditengok oleh pemiliknya," tutur Ngadi.

Warga yang merasa curiga tersebut lantas berusaha memastikan sebenarnya apa yang menimbulkan bau busuk menyengat. Warga bermaksud masuk ke dalam untuk mengecek kondisi di area di dalam rumah. Namun ketika baru beberapa langkah dari pintu gerbang, mereka melihat ada sesosok mayat dalam keadaan terlentang mulai membusuk.

Baca Juga:Lokasi Relokasi PKL Pantai Glagah Buruk, Istana Semprot Dispar Kulon Progo

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian dan tak berselang lama aparat kepolisian datang ke lokasi kejadian. Bersama tim Inafis dan petugas Puskesmas, polisi memastikan identitas korban dan berusaha mengevakuasi jasad yang berjenis laki-laki tersebut ke rumah sakit untuk diotopsi.

"Kondisinya sudah mulai membusuk karena sudah ada belatungnya," paparnya.

Korban adalah Sutarjo, warga yang sering bersih-bersih di rumah milik Sun Haji tersebut. Sutarjo meninggal diduga karena terjatuh saat berusaha membersihkan genting di rumah tersebut. Dugaan tersebut semakin kuat sebab di samping penemuan mayat korban, juga ditemukan tangga bambu yang ambruk.

Selain itu, ada sebuah pot tanaman yang tergelimpang di dekat tubuh korban. Kemungkinan besar, lanjut Ngadi, tangga yang digunakan korban untuk naik ke atas terpeleset akibat lantai berbahan keramik dan licin. Saat naik ke atas tidak ada orang lain yang memegangi tangga dari bambu tersebut, sehingga mudah terpeleset.

"Dari hasil pemeriksaan, korban meninggal tiga hari yang lalu," tambahnya.

Baca Juga:Sutedjo Desak Jogja Magasa Iron Segera Bangun Pabrik di Kulon Progo

Sementara itu, menantu korban, Danang Prasetyo mengaku terakhir kali bertemu dengan mertuanya tanggal 28 Desember 2019 silam. Dirinya memang tidak mengetahui secara pasti kapan terakhir kali korban meninggalkan rumah, karena korban tidak serumah dengan dirinya dan tinggal bersama kakaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak