Kenang 100 Hari Djaduk Ferianto, Bakal Ada "Ibadah Musikal" Gratis di TBY

Acara ini digelar gratis tanpa pungutan biaya, tetapi terbatas.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 07 Februari 2020 | 16:00 WIB
Kenang 100 Hari Djaduk Ferianto, Bakal Ada "Ibadah Musikal" Gratis di TBY
Suasana rumah duka almarhum Djaduk Ferianto di Dusun Kembaran, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu (13112019) - (SUARA/Julianto)

SuaraJogja.id - Tiga bulan sudah seniman senior asal Yogyakarta Djaduk Ferianto meninggalkan dunia dan seisinya. Meski begitu, namanya akan selalu dikenang berkat koleksi karyanya, salah satunya melalui "Ibadah Musik", persembahan Kua Etnika, kelompok musik bentukan almarhum Djaduk, Butet Kartaredjasa, dan Purwanto.

Acara yang digelar untuk mengenang 100 hari Djaduk ini akan berlangsung pada Selasa, 25 Februari 2020 mendatang, seperti disampaikan di akun Instagram @ngayogjazz, Jumat (6/2/2020). Disebutkan, Ibadah Musik akan dimulai pukul 19.30 WIB di concert hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Deretan seniman dan musisi pun akan turut hadir meramaikan acara tersebut. Di antaranya Kua Etnika, Butet Kartaredjasa, Soimah Pancawati, Tashoora, hingga Teater Gandrik Tricotado.

"Ibadah Musik" 100 hari Djaduk Ferianto - (Instagram/@ngayogjazz)
"Ibadah Musik" 100 hari Djaduk Ferianto - (Instagram/@ngayogjazz)

"Kami mengundang honn-honn semua untuk bersama-sama dengan bahagia, mengenang 100 hari kepergian bapak, guru, sekaligus sahabat kita, seniman Djaduk Ferianto," tulis @ngayogjazz.

Baca Juga:Ogah Disalahkan Narkoba di Kelab Malam, Pemprov: Ini Kebobolan Manajemen

Menurut keterangan yang mereka tulis, acara ini digelar gratis tanpa pungutan biaya. Hanya saja, pengunjung yang berminat wajib mengambil undangan yang jumlahnya terbatas.

"Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut silakan menghubungi 0895 0894 5005 (Desi)," tutupnya.

Diketahui, Djaduk meninggal karena serangan jantung pada Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 03.00 WIB, tiga hari sebelum Ngayogjazz, pertunjukan musik tahunan yang digagas Djaduk sejak 2007.

Ia mengembuskan napas terakhirnya saat berbaring di pangkuan sang istri di kediaman mereka di Dusun Kembaran, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Masyarakat dan para seniman pun berduka atas kabar kepergian Djaduk untuk selamanya.

Ngayogjazz 2019 pun digelar pada Sabtu (16/11/2019) sekaligus sebagai tribute untuk sang penggagas. Acara yang mengusung tema "Satu Nusa Satu Jazz-nya" ini diselenggarakan di Padukuhan Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Baca Juga:10 Tips Memilih Wedding Organizer, Agar Terhindar dari WO Penipu

Berbagai karya, peninggalan, dan ide-ide khas Djaduk pun bisa dinikmati pengunjung Ngayogjazz 2019. Ada pula karya Djaduk yang berkisah mengenai musisi jazz zaman dulu yang dikemas dengan cara khas Djaduk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini