Dulunya Kumuh, Mrican Disulap Warga Jadi Kampung Wisata di Jogja

Sebanyak empat penyaringan dibuat untuk menahan sampah yang mengalir dari Kali Gajah Wong.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 09 Februari 2020 | 19:22 WIB
Dulunya Kumuh, Mrican Disulap Warga Jadi Kampung Wisata di Jogja
Sejumlah pengunjung memberi makan ikan di irigasi yang terdapat di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

SuaraJogja.id - Memberdayakan lingkungan tempat tinggal perlu dilakukan oleh berbagai pihak dalam suatu kawasan. Di samping pemerintah setempat, warga yang bersinggungan langsung dengan tempat tinggalnya memiliki peranan penting.

Seperti yang terjadi di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, lokasi yang sebelumnya merupakan tempat kumuh dan tak terurus itu, saat ini telah disulap menjadi tempat wisata dengan budi daya ikan nila di aliran irigasi masyarakat setempat.

Salah seorang warga yang juga pengurus komunitas Bendhung Lepen, Andi Nur Wijanarko, menerangkan, kawasan tersebut mulai dibenahi pada 10 Februari 2019.

Pengurus Bendung Lapen, Andi Nur Wijanarko, memberi keterangan kepada wartawan di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)
Pengurus Bendhung Lepen, Andi Nur Wijanarko, memberi keterangan kepada wartawan di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

"Sebelumnya memang ini kawasan kumuh. Nah ada aliran irigasi yang dibuat masyarakat untuk mengairi sawah di wilayah Bantul. Karena melewati kampung kami dan banyak sampah hingga sungai menjadi kotor, akhirnya kelompok pemuda yakni karangtaruna Mrican Youth membuat komunitas Bendhung Lepen, yang bergerak untuk menangani masalah irigasi itu," jelas Andi saat ditemui SuaraJoga.id di kampung setempat, Minggu (9/2/2020).

Baca Juga:Jack Grealish Siap Terima Pinangan Manchester United pada Musim Panas 2020

Andi menjelaskan, irigasi yang berada di dekat bendungan aliran Kali Gajah Wong itu memiliki panjang 50 meter. Sebanyak empat penyaringan dibuat untuk menahan sampah yang mengalir dari Kali Gajah Wong.

"Irigasi ini mengambil air dari kali itu [Gajah Wong]. Jadi tak dipungkiri jika sampah dari sungai akan masuk ke irigasi atau sungai di kampung kami. Nah melihat sebelumnya banyak sampah, kami berinisiatif untuk membersihkan. Intinya kami ingin mengubah kawasan yang dulunya tak terurus bisa bermanfaat untuk masyarakat Mrican," katanya.

Pembersihan sendiri dilakukan hampir tiap hari. Secara bergantian pemuda membersihkan sampah yang terjaring di beberapa penyaringan, sehingga keadaan sungai lebih bersih.

Andi menuturkan, sebelumnya sungai terlihat cokelat lantaran lumpur dan minyak mengalir di sepanjang irigasi tersebut. Bahkan saat inisiasi itu dimulai, Andi mengaku, jumlah lumpur tersebut mencapai 50 sentimeter dari dasar irigasi.

Beberapa warga membersihkan sampah yang berada di aliran irigasi di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)
Beberapa warga membersihkan sampah yang berada di aliran irigasi di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

"Tiap hari kami bersihkan, bahkan musim hujan seperti sekarang jumlah sampah dari aliran sungai lebih deras. Sampah juga banyak yang mengalir. Jadi kami membersihkannya lebih sering, sehari bisa empat hingga lima kali," jelasnya.

Baca Juga:Dicurigai Singapura Suspect Corona, Enam Warga Batam Diisolasi di Rumahnya

Tak berhenti di pembersihan irigasi, warga juga sengaja menebar benih ikan nila yang berfungsi untuk membuat hidup habitat sungai seperti pada umumnya.

"Sungai sendiri merupakan salah satu di mana habitat ikan itu hidup. Setelah hampir tiga bulan kami melakukan pembersihan, April 2019 kami menebar benih ikan nila," jelas dia.

Sebanyak 100 kilo benih ikan nila disebar ke irigasi dengan lebar kurang lebih dua meter itu. Andi mengungkapkan, selain untuk membuat hidup habitat sungai, nantinya ikan tersebut dikonsumsi warga Mrican.

"Tiap tahun nanti kami panen ikan. Jadi seluruh warga Mrican kami undang untuk menikmati bersama apa yang kami tanam [menebar benih ikan] di sini. Jadi guyub rukun antar warga tercipta dengan hal-hal seperti ini," jelas dia.

Sejumlah pengunjung memberi makan ikan di irigasi yang terdapat di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)
Sejumlah pengunjung memberi makan ikan di irigasi yang terdapat di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

Disinggung soal perilaku masyarakat yang masih kerap membuang sampah ke sungai, Andi memastikan bahwa warga sudah sadar akan pentingnya kebersihan sungai. Bahkan, warga dilarang keras mencuci di aliran irigasi itu

"Warga sudah sepakat untuk menjaga irigasi ini terhindar dari sampah rumah tangga. Kami juga melarang keras warga membuang sampah atau limbah rumah tangga ke sini. Warga di sini membuang limbah ke IPAL yang sudah tersedia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak