Buatkan Ibunya Robot untuk Jualan Telur, Agung Terinspirasi "Lampu Merah"

Agung membeberkan, sejak kelas 1 SMK, dia mulai belajar untuk memahami berbagai alat yang berhubungan dengan robot.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 18 Februari 2020 | 15:15 WIB
Buatkan Ibunya Robot untuk Jualan Telur, Agung Terinspirasi "Lampu Merah"
Lulusan SMK asal Purworejo, Agung Budi Wibowo, menggerakkan alat penuang telur buatannya di kediamannya di Dusun Karangtengah, Kelurahan Kledung Karangdalem, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Selasa (18/2/2020). - (Suara.com/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Seorang lulusan SMK asal Purworejo menarik perhatian publik baru-baru ini. Remaja berusia 18 tahun bernama Agung Budi Wibowo ini menciptakan sebuah robot yang otomatis dapat menuangkan telur ke dalam loyang. Alat ini dibuatnyauntuk membantu sang ibunda berjualan telur dadar keliling.

Agung, yang ditemui di kediamannya di Dusun Karangtengah, Kelurahan Kledung Karangdalem, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, mengaku terinspirasi dari Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sebelum terjun ke dunia robotik.

"Sebelumnya saya belum mengerti apa itu robot dan program-program penggerak lain. Karena saat itu melintas di jalan dan melihat lampu merah [APILL], saya penasaran kenapa lampu tersebut bisa berubah-ubah warna tanpa disentuh manusia. Artinya kan ada sensor yang menggerakkan untuk berubah. Nah dari situ saya tertarik untuk membuat robot dan belajar soal programer," terang anak bungsu dari dua bersaudara ini pada SuaraJogja.id di kediamannya, Selasa (18/2/2020).

Agung membeberkan, sejak kelas 1 SMK, dia mulai belajar untuk memahami berbagai alat yang berhubungan dengan robot. Menginjak kelas 3 SMK, dirinya sudah membuat alat yang digunakan untuk membantu orang menyiram tanaman.

Baca Juga:Mau Sebar Gagasan Sunda Empire, Rangga Ajukan Penangguhan Penahanan

"Saat kelas 3 SMK itu saya membuat alat yang diberi nama smart garden. Jadi alat tersebut bisa menyiram tanaman secara otomatis. Alat itu bekerja dengan tiga sensor, antara lain sensor waktu, kelembapan tanah, dan sensor suhu. Sekarang [smart garden] digunakan sekolah saya," jelasnya.

Tak hanya dimanfaatkan untuk sekolah, Agung mengaku robot karyanya itu juga diikutkan untuk lomba di tingkat provinsi Jawa Tengah. Hasilnya, Agung menjadi juara pertama dengan hadiah uang yang cukup banyak.

Lulusan SMK N 1 Purworejo tersebut tak berhenti membuat alat untuk sekolahnya. Ibu agung, Praptining Utami (55), yang biasa berjualan telur dadar keliling juga, dibuatkan alat untuk membantu berjualan.

"Ibu saya memiliki gangguan mata yang menyebabkan kesulitan melihat. Parahnya, saat membuat makanan itu dia harus mendekat ke loyang yang dekat dengan minyak panas. Saya khawatir jika nanti minyak mengenai muka dia. Akhirnya saya buat alat penuang telur otomatis," aku Agung.

Alat penuang telur buatan lulusan SMK asal Purworejo, Agung Budi Wibowo, digunakan ibundanya berjualan di SD Karangdalem, Purworejo, Selasa (18/2/2020). - (Suara.com/Muhammad Ilham Baktora)
Alat penuang telur buatan lulusan SMK asal Purworejo, Agung Budi Wibowo, digunakan ibundanya berjualan di SDN Karangdalem, Purworejo, Selasa (18/2/2020). - (Suara.com/Muhammad Ilham Baktora)

Alat yang diberi nama egg filling robot tersebut sangat membantu sang ibu berjualan. Di samping tak perlu mendekatkan kepalanya ke atas loyang, pendapatannya juga meningkat.

Baca Juga:Setahun Buron, Keluarga Penjual Sabu Seberat 250 Kilogram Ditangkap BNN

"Saya biasa berjualan di sekolah-sekolah yang dekat dengan rumah, kadang di SDN Karangdalem, SD MI kadang juga di SD Sucen 3. Setelah ada alat itu, memang menambah penghasilan," terang Praptining Utami saat didatangi ke lokasi berjualannya di SDN Karangdalem.

Biasanya, wanita yang tiap hari mengayuh sepeda untuk berjualan ini hanya mengantongi omzet Rp40-50 per hari. Setelah dibuatkan anaknya alat egg filling robot, pendapatannya naik menjadi Rp60-70 ribu perhari.

"Sebelum ada alat itu kan kerjanya saya lama. Apalagi harus melihat dekat ke loyang untuk memastikan telur masuk ke dalam loyang. Karena ada alat itu, kerja saya jadi lebih cepat. Dia [egg filling robot] otomatis menuang telur ke dalam loyang, lalu saya tunggu hingga matang," ungkapnya.

Setelah membuat satu alat itu, Agung berencana membuat egg fillingrobot  versi kedua. Alat tersebut dibuat berbeda, yaitu tak hanya bisa menuang telur olahan, tapi juga sekaligus menuang minyak.

Kendati demikian, pihaknya mengaku masih melakukan proses pembuatan, sehingga ke depan alat buatannya bisa memberi bantuan lebih untuk ibunya saat berjualan.

"Intinya, ilmu yang saya miliki tidak ingin saya pendam, sehingga bisa berguna untuk orang lain. Tak hanya untuk ibu saya, jika ada orang yang ingin membantu dibuatkan, saya berusaha untuk membuatkan alat itu," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini