SuaraJogja.id - Hujan lebat yang mengguyur kawasan Sleman mengakibatkan bendungan di daerah Ngabean, Sinduharjo, Ngemplak Sleman, jebol, Selasa (3/2/2020).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan membenarkan terkait jebolnya bendungan di Ngabean.
"Kerusakan bendung jebol di daerah Ngabean Sinduharjo," kata Makwan saat dihubungi via sambungan telepon.
Ia menyebutkan dari kejadian tersebut tidak ada korban. Sejauh ini belum ada tindakan yang dilakukan, karena menunggu sungai surut.
Baca Juga:Tumbang di Makassar pada Laga Pekan Pembuka, PSS Sleman Bertekad Bangkit
Selain itu, hujan lebat juga menyebabkan beberapa titik terendam banjir. Salah satunya di perempatan Kamdanen Jl. Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Sleman.
"Sudah surut sekarang. Hujannya sudah reda," kata Makwan.
Makwan menjelaskan untuk banjir yang sempat menggenang kawasan Jl. Palagan Tentara Pelajar tidak ada tindakan yang diambil, karena genangan sudah surut seiring hujan reda.
Dari pantauan suarajogja.id selama hujan lebat mengguyur, kawasan jalan Kaliurang Km 8 hingga perempatan ringroad utara banyak terendam banjir. Tergenangnya sejumlah wilayah di Sleman utara itupun sempat diabadikan lewat video dan banyak beredar di sosial media.
Tidak sedikit kendaraan roda dua yang menepi karena arus yang sangat deras, apalagi dengan struktur jalan yang menurun. Sehingga cukup sulit bagi pengendara dari arah selatan, untuk melaju ke utara di jalan Kaliurang.
Baca Juga:Swalayan dan Apotek di Sleman Kehabisan Stok Masker
Hujan lebat juga menyebabkan komplek polsek Ngaglik terendam banjir setinggi 30 cm. Kondisi tersebut mengakibatkan gorong-gorong tidak terlihat dan tertutup arus air hujan.
Sebuah mobil sedan bahkan sempat terperosok ke dalam selokan yang tertutup banjir di depan Unit Lalu Lintas Polsek Ngaglik. Akibatnya, ban mobil perlu diangkat menggunakan balok kayu, agar dapat keluar dari selokan.
Polisi yang bertugas sempat beberapa kali memperingatkan pengendara yang melintas agar tidak melaju di tepi jalan, sebab ada selokan yang tidak terlihat.
Beberapa pengendara perempuan juga menghentikan laju motornya dan memilih memutar arah karena tidak kuat melawan arus. Tumpukan sampah tampak mengalir bersama arus banjir.
Banjir juga menyebabkan kemacetan salah satunya di pertigaan Gentan. Jalanan menjadi lebih sempit karena luapan air, sehingga kendaraan menumpuk di jalanan.
Bersamaan dengan hujan yang reda, banjir yang menggenang juga mulai surut dan kemacetan mulai terurai.
Selain itu, akibat hujan deras, jembatan akses menuju perumahan Jombor ditutup sementara. Penutupan tersebut lantaran pondasi jembatan tergerus karena debit air yang tinggi.