SuaraJogja.id - Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) akan digelar di Jogja Expo Center (JEC) Banguntapan, Bantul, 14 - 17 Maret 2020. Acara bertaraf internasional ini digelar untuk kali kelima. Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun, diikuti pengusaha domestik maupun mancanegara.
Ketua Lapangan JIFFINA Indro Wardoyo menyampaikan bahwa saat ini persiapan sudah mencapai 98%. Barang yang dipamerkan pun sudah mulai ditata di JEC.
"Saat ini persiapan sudah mencapai 98%, nanti akan diikuti 300 perusahaan dari Jawa dan Bali," kata Indro dalam jumpa wartawan di JEC, Kamis (11/3/2020).
Ia menjelaskan, sebagai acara internasional, kegiatan ini sudah terbiasa bekerja sama dengan para eksportir. Rencananya, acara ini akan dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UMKM, serta Sri Sultan HB X.
Baca Juga:Surat Mundur Riza dari DPR Belum Diteken Jokowi, Panlih Minta Dilengkapi
Selain menampilkan furnitur berkualitas dari berbagai daerah, acara ini juga diisi dengan dialog bisnis antara pemerintah dan pengusaha.
"Dialog bisnis ini nanti akan membahas, bagaimana cara untuk meningkatkan ekspor di Indonesia," kata Indro.
Ia berharap, melalui pertemuan ini, dihasilkan langkah-langkah yang lebih konkret untuk meningkatkan gairah eskpor di Indonesia. Indro menyebutkan, belanja ekspor furnitur di dunia bisa mencapai angka 112 M USD. Sementara Indonesia berada pada angka 1,7 M USD saja.
Menurut Indro, setiap tahunnya tidak terjadi kenaikan. China sendiri mendominasi 30% pasar furnitur dunia. Dengan merebaknya virus corona Covid-19, persediaan furnitur China di Amerika dan Eropa menurun. Ia menganggap ini sebagai peluang JIFFINA untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Hingga saat ini sudah ada 1.200 pengunjung dan pembeli yang melakukan regristasi secara online. Namun, Indro memperkirakan, akan lebih banyak pengunjung yang melakukan pendaftaran ditempat.
Baca Juga:4 Liga Top Eropa Harus Bermain Tanpa Penonton Karena Corona
"Target kita 4.500 pengunjung, dengan target pembayaran ditempat 80 juta USD, dan follow after-nya 160 juta USD," kata Indro.
Tahun lalu ada pengunjung dari 65 negara. Dengan adanya negara-negara baru yang bergabung, Indro memperkirakan akan ada 70 negara yang hadir dalam acara ini.