SuaraJogja.id - Salah satu cara untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) yaitu dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Sebagian orang pun percaya metode akupresur dianggap mampu meningkatkan imun.
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok yang saat ini sudah diakui oleh WHO. Teknik ini mirip dengan akupunktur, namun tidak menggunakan jarum.
Metode yang dilakukan adalah dengan menekan titik-titik bagian tubuh menggunakan jari tangan. Akupresur memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, seperti membantu meningkatkan sirkulasi darah, merangsang sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks dan lebih bertenaga.
Di saat wabah covid-19 yang menyebabkan hampir semua orang merasa cemas dan takut, Puskesmas Panjatan II berinisiatif membuat video edukasi bertajuk Pijat-pijat Pancen Oye (PPO) yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Gerakan PPO tersebut mengacu pada akupresur yang sudah dipelajari sebelumnya.
Baca Juga:Dorong Produksi Padi, Petani Kulon Progo Gunakan Budidaya Teknik Mulsa
Hal ini diharapkan supaya masyarakat bisa melakukan akupresur secara mandiri. Ada yang dilakukan oleh petugas ada yang bisa diajarkan dan dilakukan masyarakat sendiri.
"Jadi kebetulan dokter Adit sedang bertugas Internship di Puskesmas Panjatan II, dokter ini menjadi media promosi yang baik karena ternyata beliau punya followers di sosial media yang sudah banyak, awalnya saya juga tidak tahu," ujar Kepala Puskesmas Panjatan II, Renny Lo, Kamis, (2/4/2020).
Penelitian secara khusus tentang titik-titik ini sudah dilakukan oleh para dokter yang mempelajari akupuntur di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Saat ini akupuntur sendiri sudah makin diakui di ranah medis.
Sudah banyak dokter yang meneliti terkait pengobatan akupresur ini. Ia meyakini bahwa jika dapat dikemas menarik untuk masyarakat, tidak perlu mengetahui istilah-istilah yang terlalu rumit tapi cukup dengan titik-titiknya dan kegunaannya seperti apa, akan sangat bermanfaat.
"Tahun 2013 sudah belajar akupuntur, saya sendiri merasakan manfaat yang luar biasa. Tidak sekadar ilmu yang saya bagikan tapi manfaat itu saya rasakan sendiri. Di usia saya ini pegel linu sering, lalu saya pijet sendiri di titik-titik itu lalu memang terasa efeknya," tuturnya.
Baca Juga:Stok Langka, Bantuan Hand Sanitizer Diberi ke Pemkab Kulon Progo
Setelah itu lalu berkembang sampai di tahun 2018 ia mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemenkes di Jakarta. Sepulang dari banyak pelatihan tersebut akhirnya Renny bersama teman tenaga medis lainnya seolah mempunyai tiket untuk mengembangan hasil pelatihannya tersebut di layanan pemerintah.