Terimbas Corona, Ini Suasana Gereja Kotabaru pada Hari Raya Paskah 2020

Dampak corona, perayaan paskah di gereja Kotabaru Jogja dilaksanakan secara live streaming.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 12 April 2020 | 18:45 WIB
Terimbas Corona, Ini Suasana Gereja Kotabaru pada Hari Raya Paskah 2020
Suasana Gereja Santo Antonius Kotabaru sebelum melakukan misa Paskah secara daring, Minggu (12/4/2020). [Suarajogja.id / Baktora]

SuaraJogja.id - Pandemi COVID-19 atau virus corona berimbas ke berbagai aktivitas masyarakat. Tak terkecuali umat Katolik yang sedang merayakan Paskah yang jatuh pada hari Minggu, 12 April 2020.

Mereka harus merayakan di rumah masing-masing. Hal itu juga sebagai upaya memutus penyebaran virus corona dengan tak berkumpul dan membuat kerumunan.

Gereja Santo Antonius Kotabaru, Yogyakarta sudah lama meminta umat untuk beribadah di rumah masing-masing. Berbeda dari ibadah sebelumnya, untuk perayaan paskah 2020 tahun ini pengurus gereja melakukan siaran langsung atau live streaming.

Sejak pukul 09.00 WIB, keadaan gereja yang lebih dikenal dengan Gereja Kotabaru ini sangat sepi. Hanya beberapa pengurus terlihat membersihkan sejumlah lorong dan ruang utama gereja. Meski sepi, altar gereja sengaja disiapkan untuk perayaan Paskah.

Baca Juga:Anarko Dituduh Rancang Penjarahan, Sosiologi UGM: Tidak Ada Sejarahnya Itu

Seorang pengurus Gereja Kotabaru, Dimas Rodri (38) mengungkapkan, misa perayaan Paskah tahun ini hanya dilakukan sekali. Paskah dilaksanakan dengan live streaming yang dapat diikuti umat di rumah masing-masing.

"Berbeda pada tahun sebelumnya, misa (saat Paskah) bisa enam kali. Itu dari pagi sampai malam. Namun karena wabah seperti ini, paskah sendiri dilaksanakan hanya satu kali," jelas dia.

Dimas melanjutkan, sejumlah umat bisa mengikuti Paskah dari channel YouTube atau link streaming dari Keuskupan Semarang. Namun perayaan paskah di Gereja Kotabaru secara streaming dilakukan untuk umat bisa mtetap merasakan kedekatan dengan pihak gereja.

"Tahun 2019 lalu saja umat yang datang mencapai 13 ribu orang. Jadi mereka bergantian melaksanakan misa. Memang ada rasa yang lain karena paskah sendiri tak bisa bertatap muka dengan Romo langsung. Tapi agar penyebaran ini tak membuat lebih parah, kita semua harus menerima," jelas dia.

Pantauan suarajogja.id, Live streaming Paskah di Gereja Kotabaru dilaksanakan pukul 17.00 WIB. Sejumlah Patemon, atau panitia dokumentasi sudah hadir sekitar pukul 15.00 WIB untuk menyiapkan kamera dan alat dokumentasi untuk prosesi Paskah.

Baca Juga:Wabah Corona, Pejabat Jatim yang Dilantik Khofifah Baris Berjarak 2,5 Meter

"Altar sudah kami siapkan untuk Romo yang memimpin jalannya misa. Kami juga membatasi orang-orang yang boleh datang. Di gereja sendiri tidak sampai 20 orang selama perayaan ini dilakukan. Hanya pengurus dan Patemon yang hadir," terang dia.

Dirinya mengaku mendapat keluhan dari beberapa umat yang kecewa lantaran tidak bisa datang ke gereja untuk merayakan Paskah. Kendati begitu pihaknya meyakini bahwa ada hikmah lain dibalik musibah yang dialami hampir seluruh umat manusia ini.

"Mendengar wabah ini masuk ke Indonesia, saya sudah khawatir akan berdampak besar kepada masyarakat. Bahkan saat hari besar keagamaan akan terkendala karena wabah ini. Tapi dari wabah ini mengajarkan kita banyak hal. Tentunya untuk lebih dekat kepada Tuhan," kata dia.

Namun, ia mengaku saat ini hanya bisa pasrah dan berdoa agar virus ini segera berlalu.

"Harapannya dengan banyak berdoa dan di hari besar seperti ini, pandemi Corona ini bisa segera hilang. Semuanya kembali lagi kepada diri kita bagaimana menanggapi masalah ini. Yang penting kedekatan terhadap Tuhan harus lebih sering dilakukan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini