Dibuat Penjahit Lokal, BPBD Gunungkidul Bakal Bagi 200 Ribu Masker ke Warga

Anggaran yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 melalui BPBD sebesar Rp1,17 miliar melalui Belanja Tak Terduga (BTT).

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 16 April 2020 | 11:35 WIB
Dibuat Penjahit Lokal, BPBD Gunungkidul Bakal Bagi 200 Ribu Masker ke Warga
[Ilustrasi] Warga menyelesaikan pembuatan masker berbahan kain di Kampung Anggur, Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (11/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJogja.id - Demi mengupayakan percepatan pecegahan penyebaran COVID-19, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul berencana membuat 200.000 masker untuk dibagikan pada masyarakat. Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, pengadaan masker masih dalam proses dan baru akan diproduksi mulai minggu depan.

"Rencananya, penyaluran masker akan dilakukan secara bertahap, sehingga tidak harus menunggu seluruh masker jadi. Nanti yang sudah siap langsung didistribusikan ke desa-desa untuk dibagikan ke masyarakat," kata Edy di Gunungkidul, Kamis (16/4/2020).

Menurut Edy, dalam pengadaan masker ini, BPBD Gunungkidul akan memanfaatkan tenaga penjahit lokal. Penjahit di Gunungkidul, kata dia, sangat banyak, sehingga dengan memanfaatkan tenaga yang dimiliki ini, dampaknya diharapkan bisa ikut dirasakan oleh masyarakat, khususnya para penjahit.

"Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan lancar dan pandemik bisa dicegah, sehingga kehidupan bisa kembali normal,” ucap Edy.

Baca Juga:Siap Pecat Pejabat Main Pungli, Yasonna: Tolong Lapor ke FB dan IG Saya

Ia mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 melalui BPBD sebesar Rp1,17 miliar melalui Belanja Tak Terduga (BTT). Dana ini selain untuk pengadaan masker juga dimanfaatkan guna pembelian cairan disinfektan serta akomodasi selama proses penanggulangan berlangsung.

"Kami jalankan kegiatan sesuai dengan tugas pokok fungsi yang kami miliki," ungkapnya.

Dilaporkan ANTARA, Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mendukung penuh langkah BPBD untuk membagikan masker kepada masyarakat karena masker menjadi salah satu alat penting dalam upaya pencegahan COVID-19.

Ia tetap meminta BPBD Gunungkidul melibatkan penjahit lokal karena tenaga yang dimiliki bisa diberdayakan. Ia tidak ingin, pengadaan alat perlindungan diri (APD) bagi petugas medis yang mendatangkan dari luar daerah terulang kembali dalam kegiatan pengadaan 200.000 masker.

"Alasan itulah yang membuat saya teguh meminta BPBD menggunakan penjahit lokal. Selain bisa buat sendiri, para penjahit juga bisa mendapatkan berkah, dan uangnya tidak keluar ke daerah lain," jelas Endah.

Baca Juga:Dahulukan di Jakarta, Kemensos Belum Salurkan BLT Orang Miskin Rp 600 Ribu

Dirinya pun mengaku siap membantu BPBD mengumpulkan penjahit untuk membuat masker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak