Kemunculan Ribuan Cacing dari Tanah Pernah Terjadi Sebelum Gempa Jogja

Meski demikian, tidak bisa dipastikan kemunculan ribuan cacing itu sebagai pertanda gempa.

Rendy Adrikni Sadikin
Minggu, 19 April 2020 | 12:24 WIB
Kemunculan Ribuan Cacing dari Tanah Pernah Terjadi Sebelum Gempa Jogja
Cacing keluar dari tanah di Socakangsi, Jatinom, Klaten.(Instagram @kabar_klaten via Solopos)

“Saya pikir masyarakat Yogya cukup cerdas. Bantul memang rawan gempa. Tahun 1946 terjadi gempa dan baru terjadi gempa lagi pada 2006, sekitar 60 tahun kemudian. Sekarang 2006 sampai sekarang [tahun 2015] kan baru berapa tahun? Apakah cukup energi yang terkumpul untuk gempa seperti 2006?” jelas Mbah Rono.

Ia menyatakan tak ada alat atau teknologi yang mumpuni untuk meramalkan akan terjadinya gempa bumi.

“Tidak ada teknologi meramalkan ke depan akan terjadi gempa, bisa dideteksi, tapi tidak tahu kapan,” ujar Mbah Rono waktu itu.

Bukan tolak ukur gempa

Baca Juga:Heboh Ribuan Cacing Keluar dari Tanah di Solo, Benarkah Pertanda Gempa?

Sedangkan pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Danny Hilman Natawidjaja punya pendapat lain.

Namun, menurut Danny, hal itu tak selalu terjadi sehingga tak bisa dijadikan indikator atau tolak ukur pertanda gempa. Butuh alat untuk memastikan hal tersebut.

“Enggak selalu terjadi, waktu [gempa] Aceh enggak ada, waktu gempa Nias enggak ada, Mentawai enggak ada, ” tutur dia.

“Belum tervalidasi. Kalau ada satu metode yang enggak tentu, enggak bisa diulang lagi dengan cara yang sama, enggak bisa diakui sebagai scientific method [metode ilmiah], ” kata dia.

Meski begitu, tak bisa dimungkiri sejumlah gempa bumi merusak di dunia di antaranya memang diawali cacing keluar dari tanah, seperti di Haicheng.

Baca Juga:Pakar UNS Soroti Keanehan Ribuan Cacing Keluar dari Tanah, Ini Pemicunya?

“Kemungkinannya kecil kalau [alasan cacing-cacing ke permukaan tanah] karena tektonik, ” kata Danny pada 3 Juni 2015 silam seperti dikutip dari laman Solopos.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini