SuaraJogja.id - Pemerintah kini menganjurkan semua warga yang sehat dan sakit untuk memakai masker, terutama saat terpaksa harus keluar rumah. Hal ini sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona yang terus penyebarannya makin meluas.
Namun kenyataannya, masih ditemukan warga yang beraktivitas di luar rumah tanpa menggunakan masker. Alasan warga beragam, mulai dari masker ketinggalan di rumah, masker sulit didapat, tidak tahu aturan wajib bermasker, hingga tak sedikit yang sudah tahu aturan itu, tapi tetap tidak menggunakan masker.
Seperti yang terjadi di Pasar Bendungan, Selasa (21/4/2020), masih banyak masyarakat dan penjual pasar yang masih tidak paham tentang pentingnya menggunakan masker untuk mencegah Covid-19. Tidak sedikit pula yang mengeyel untuk tidak mengenakan masker.
Salah satu warga yang sedang berbelanja di pasar, Keni Mei, mengatakan, alasannya tidak memakai masker karena memang jarang keluar rumah. Untuk kali ini ia mengaku sedang terburu-buru jadi tidak sempat memakai masker.
Baca Juga:Hilang Kontak 13 Tahun, Seorang Pekerja di Yordania Pulang ke Tanah Air
"Iya ini Mas, tadi keburu-buru, lagian saya juga jarang keluar rumah, kalaupun keluar cuma ke pasar. Tidak takut [virus corona], biasa aja sih, toh juga tidak ada apa-apa kan nyatanya," ucapnya.
Respons berbeda ditunjukan oleh pengunjung pasar yang lain, Kasiyem, yang merasa senang diberi masker gratis, sehingga bisa menambah persediaan maskernya di rumah.
"Senang, sudah punya empat, tapi sekarang sedang dicuci, bisa jadi bisa gonta-ganti kalau sedang keluar rumah," katanya.
Dikatakan Kasiyem, untuk mencegah virus corona, ia sering mencuci tangan dan makan makanan yang sehat. Menjaga jarak juga menjadi hal yang selalu dilakukannya.
Salah seorang siswa SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia (CSI) yang melaksanakan kegiatan bagi-bagi masker kepada masyarakat di Pasar Bendungan, Teisya Nur Febriana Cahyaningrum, membenarkan bahwa masih banyak masyarakat yang ngeyel atau tidak benar-benar memahami pentingnya menggunakan masker. Namun, ia senang dan bangga bisa membantu sesama.
Baca Juga:Kehabisan Reagen, Beberapa Laboratorium Stop Lakukan Pemeriksaan Covid-19
"Kebanyakan memang yang masih ngeyel tidak mau makai. Ada yang alasannya engap, lupa membawa, dan macam-macamlah pokoknya. Ya tadi saya berikan masker sekaligus sosialiasi tentang pentingnya menggunakan masker," ujarnya.
Ia menambahkan, sangat penting untuk tahu kemudian peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Masyarakat punya andil dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan langkah kecil seperti memakai masker.
Waka Penjamin Mutu, SMK Kesehatan CSI Sriyono menuturkan pembagian masker gratis kepada masyarakat yang berada di pasar merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap pencegahan virus corona yang kian meluas. Sebagai satu-satunya SMK Kesehatan yang ada di Kulon Progo, pihaknya merasa wajib untuk ikut turut berkontribusi pada masyarakat dalam menghentikan pandemi Covid-19.
Pembagian masker dilakukan di pasar karena pasar menjadi salah satu tempat dengan mobilisasi orang yang cukup tinggi. Hampir setiap hari dari pagi hingga siang hilir mudik pembeli terjadi di pasar.
"Rencananya akan ada total 1.000 masker yang akan dibagikan kepada masyarakat di beberapa pasar tradisional di Kulon Progo. Untuk dana sementara ini masih dari sekolahan dan guru," ungkapnya.
Dalam sosialisasinya, Sriyono bersama siswa-siswi SMK Kesehatan CSI mengajak seluruh warga pasar untuk mengikuti anjuran pemerintah perihal perlindungan diri dari paparan virus corona, seperti selalu menjalankan pola hidup sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, juga tetap menjaga jarak aman atau physical distancing.