Peringati Hardiknas Secara Virtual, Rektor UGM: Covid-19 Buat Kita Tergagap

Ia meminta seluruh komponen bangsa harus menyatukan energi dan sumber daya untuk memperkuat upaya melawan COVID-19.

Galih Priatmojo
Sabtu, 02 Mei 2020 | 15:15 WIB
Peringati Hardiknas Secara Virtual, Rektor UGM: Covid-19 Buat Kita Tergagap
Rektor UGM Panut Mulyono memberi keterangan pada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan DIY, Selasa (7/1/2020), terkait penataan Trans Jogja. - (SUARA kontributor/Putu)

SuaraJogja.id - Memeringati Hari Pendidikan Nasional, civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar upacara peringatan secara virtual sebagai upaya mencegah penularan COVID-19, Sabtu (2/5/2020).

Upacara pengibaran bendera berlangsung di halaman Balairung UGM. Sementara Rektor UGM, Panut Mulyono beserta civitas akademika UGM lainnya mengikuti upacara dari kediaman masing-masing.

"Marilah kita senantiasa bersyukur memperoleh kesehatan, kekuatan, dan kesempatan sehingga dapat menghadiri puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020 dalam suasana yang khidmat dan penuh rasa cinta pada tanah air, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, walaupun saat ini kita melaksanakan upacara di tempat masing-masing dan mengikuti secara daring," kata Panut Mulyono dalam sambutannya seperti dilansir dari Antara.

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengangkat tema "Belajar dari COVID-19".

Baca Juga:Hardiknas 2020 di Tengah Pandemi: Ini Curhatan Siswa, Orangtua dan Guru

Tema itu, kata Panut, sangat relevan karena pandemi COVID-19 telah memberikan kejutan yang membuat warga dunia tergagap-gagap dalam menyikapi, serta menyentakkan kesadaran bahwa dalam berbagai bidang kehidupan, masyarakat belum sepenuhnya siap melakukan tindakan tanggap darurat.

"Dari kondisi ini semestinya banyak hal yang dapat kita pelajari untuk meningkatkan kualitas dan derajat kehidupan kita dari pandemi ini," kata dia.

Menurut dia, Bangsa Indonesia saat ini menghadapi tragedi kemanusiaan yang sangat serius.

Pemerintah, kata dia, telah menyampaikan bahwa dalam situasi yang sangat berat, akan terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan hingga 3,78 juta orang, dengan jutaan tenaga kerja mengalami pemutusan hubungan kerja.

Sektor ekonomi, industri, dan pendidikan sontak terpukul oleh pandemi ini. UGM sendiri saat ini masih harus terus berbenah dalam metode pembelajaran secara daring, meski sistem ini telah dipersiapkan dan dikembangkan secara masif dan terstruktur sejak tahun 2004.

Baca Juga:Pandemi Covid-19, Kemendikbud Gelar Upacara Peringatan Hardiknas Online

"Dalam melaksanakan tugas mendidik anak bangsa, kita harus terus-menerus melakukan penyesuaian dan inovasi pada proses pembelajaran. Kita lakukan relaksasi kurikulum, meninjau ulang peraturan akademik yang telah ada, serta terus mengembangkan MOOCs," kata Rektor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini