Sementara itu, Sutedjo mengakui SE rumah ibadah tersebut sudah melalui dua kali rapat pembahasan sebelum akhirnya ditanda-tangani. Menurutnya SE ini nantinya akan digunakan sebagai acuan rumah ibadah di Kulon Progo.
"Saat ini kita ketahui kalau Kulon Progo masuk dalam klasifikasi zona hijau, artinya jika sesuai edaran dari pusat masyarakat bisa lebih longgar dalam arti aktivitas tapi tetap dalam protokol kesehatan," kata Bupati Kulon Progo, Sutedjo.
Dijelaskan Sutedjo, terdapat banyak poin penting dalam SE tersebut. Ditambah dengan klausul yang perlu diperhatikan semua pihak bahwa SE tersebut berlaku secara dinamis.
Sehingga SE tersebut nantinya berlaku ketika zona masih tetap dalam keadaan hijau. Apabila ada lonjakan kasus baru yang tidak diduga sehingga terjadi perubahan zona menjadi merah maka pemberlakuan akan berbeda.
Baca Juga:Mural Jalan ''Black Lives Matter'' Muncul di Aplikasi Apple Maps
"SE ini bersifat dinamis melihat situasi di lapangan. Seperti yang kemarin sempat sudah nihil kasus positif sekarang tambah kembali satu lagi. Intinya SE akan menyesuaikan saja," imbuhnya.
Sutedjo menambahkan, sebelum rumah ibadah bisa dibuka kembali, semuanya diwajibkan meminta surat keterangan ke gugus tugas Covid-19 setempat.
SE yang belum diberikan penomoran tersebut direncanakan akan segera disosialiasikan kepada masyarakat. Pihaknya akan berkerja sama dengan pihak terkait seperti Kemenag dan tokoh wilayah setempat.