Supermarket Indogrosir Sleman Kembali Dibuka dengan Protokol Ketat

"Surat (layanan reguler) keluar pada 9 Juni 2020, pihak indogrosir juga sudah menyaggupi untuk melaksanakan protokol kesehatan selama beroperasi," jelas Shavitri.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 15 Juni 2020 | 19:05 WIB
Supermarket Indogrosir Sleman Kembali Dibuka dengan Protokol Ketat
Sejumlah pelanggan memilih barang di supermarket Indogrosir, Mlati Sleman, Senin (15/6/2020). [Suarajogja.id / Baktora]

SuaraJogja.id - Usai ditutup lebih dari satu bulan sejak 5 Mei 2020 lalu, supermarket Indogrosir wilayah Mlati, Sleman kembali dibuka. Hal itu menyusul surat jawaban dari Pemerintah Kabupaten Sleman, nomor 440/01370 tertanggal 9 Juni 2020 bahwa Supermarket Indogrosir wilayah Mlati, Sleman kembali beroperasi. Sejumlah protokol keamanan Covid-19 diterapkan secara ketat di supermarket setempat.

Pantauan Suarajogja.id, Senin (15/6/2020) di lapangan, pelanggan yang masuk ke supermarket diberikan nomor antrian. Setiap pelanggan yang datang berkelompok masing-masing diberi satu nomor antrian.

Pengelola mewajibkan pelanggan mengenakan masker dan mencuci tangan. Terdapat dua wastafel yang telah disediakan untuk pembeli sebelum masuk.

Hanya ada satu akses pintu untuk masuk melalui sisi utara supermarket. Petugas keamanan juga melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum pelanggan masuk ke dalam.

Baca Juga:Program Pasar Digital BUMN akan Bantu UMKM Perluas Jaringan dan Transaksi

Seorang pelanggan asal Seyegan, Rita (28) menuturkan, mengetahui indogrosir kembali dibuka dari grup WhatsApp yang dia ikuti.

"Saya diberi kabar pada Minggu (14/6/2020) supermarket sudah dibuka lagi. Sehingga hari ini (Senin), saya datang untuk membeli keperluan toko saya," jelas Rita.

Pemilik warung kelontong di wilayah Seyegan ini membeberkan bahwa keadaan di dalam supermarket dibuat berbeda dari sebelumnya. Pelanggan harus mengikuti alur jalan sesuai petunjuk arah sehingga tidak boleh menyebar.

"Jadi dibuat satu arah, harus mengikuti petunjuk arah yang ada di lantai. Sehingga tidak bebas untuk mencari barang-barang yang dibutuhkan," katanya.

Rita menjelaskan, dalam pembayaran juga masih dilakukan secara tunai. Namun ketika tiba di depan kasir, pelanggan diberi jarak dengan plastik antara petugas kasir dan pembeli.

Baca Juga:Jokowi Ajak Rakyat Awasi Penggunaan Dana COVID-19

"Ketika ada di kasir juga sedikit ribet ketika menghitung barang. Karena harus menjaga jarak dari petugas. Tapi untuk keamanan dijalankan saja," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini