Berujar Seksis di Twitter, Dosen Muda UGM Dapatkan Teguran Keras Alumni

Kekinian, Aditya melalui akun Twitter-nya juga telah menyampaikan permohonan maaf yang disertai unggahan surat permintaan maaf.

M Nurhadi
Senin, 15 Juni 2020 | 21:16 WIB
Berujar Seksis di Twitter, Dosen Muda UGM Dapatkan Teguran Keras Alumni
Ilustrasi Universitas Gadjah Mada. (Dok : UGM)

SuaraJogja.id - Salah seorang alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapatkan surat terbuka dari Alumni Prodi Arkeologi 2004 FIB UGM, Senin (15/6/2020). 

Hal ini disinyalir buntut dari cuitan alumni bernama Aditya Revianur yang dinilai kasar dan berbau seksisme. Melalui akun twitter @Irsyadmrts, Alumnus Prodi Arkeolog mengecam tindakan dari Aditya Revianur dalam akun twiter-nya @arkeologila.

"Terkait dengan viral-nya pernyataan saudara di media sosial Twitter  akhir-akhir ini, yang bersifat provokatif, feodal, arogan, kasar, dan cenderung  sexis. Kami, Alumni Prodi Arkeologi Fakultas IImu Budaya Universitas Gadjah Mada angkatan 2004, mengecam  keras tindakan saudara," tulis surat tersebut.

Lebih jauh, dalam surat tersebut juga menuliskan, tindakan alumnus tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai seseorang yang berpendidikan tinggi. Terlebih lagi, Aditya Revianur berprofesi sebagai dosen yang seharusnya mampu bersikap bijaksana dalam bertindak dan bertutur kata, serta mampu memberi contoh baik bagi mahasiswa.

Baca Juga:Tips Pilih Lokasi Imunisasi saat Pandemi Covid-19

"Ujaran Saudara sarat dengan nada-nada kasar yang merendahkan harkat dan martabat orang lain. Jelas, hal tersebut sangat bertolak belakang dengan nilai moral, sosial, dan keilmuan yang kami peroleh selama kami mengenyam pendidikan di Kampus Kerakyatan ini," tulisnya lagi.

Selain itu, Alumnus menganggap yang dilakukan Ravio telah mencederai perasaan alumni yang merupakan bagian penting dari almamater Prodi Arkeologi dan UGM.

"Kami mendesak saudara Aditya Revianur untuk meminta maaf kepada publik, institusi, dan pihak-pihak yang merasa dirugikan atas tindakan kurang pantas saudara, dan berjanji tidak akan mengulanginya di masa mendatang. Secara sadar memahami peran Saudara sebagai seorang Dosen/Pendidik yang harus mengamalkan nilai-nilai moral, etika, dan keilmuan," ungkap dalam surat tersebut.

Selain itu, surat tersebut menyebutkan segala perbuatan Dosen Prodi Arkeologi UGM, secara langsung ataupun tidak, mewakili semua stakeholder kampus termasuk alumni.

"Sehingga kami meminta saudara selalu menjaga tingkah laku dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan nama baik almamater. Demikian surat terbuka ini kami tulis atas nama Alumni Prodi Arkeologi FIB-UGM. Kampus Kerakyatan! Bukan Kampus Ningrat!" pungkas surat tersebut.

Baca Juga:Kasus Bintang Emon, SAFEnet: Suarakan ke Internasional!

Kekinian, Aditya melalui akun Twitter-nya juga telah menyampaikan permohonan maaf yang disertai unggahan surat permintaan maaf.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini