3 Hari Tak Bisa Melaut, Nelayan di Bantul Pilih Bercocok Tanam

Nelayan diimbau untuk mewaspadai gelombang tinggi yang mencapai 4 sampai 6 meter di Pesisir Selatan Yogyakarta.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 18 Juni 2020 | 14:35 WIB
3 Hari Tak Bisa Melaut, Nelayan di Bantul Pilih Bercocok Tanam
Ilustrasi ombak tinggi. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - Gelombang tingi di Pantai Selatan membuat para nelayan tak bisa melaut. Puluhan nelayan di Bantul pun sudah selama tiga terakhir libur melaut

“Sudah tiga hari terakhir, kami libur. Tinggi gelombang mencapai 5 meter,” ungkap Henry Triyono, seorang nelayan di Pantai Depok, Kamis (18/6/2020).

Henry mengatakan, sebagian nelayan yang tak bisa melaut memilih beralih ke kegiatan bercocok tanam. Sementara itu, sebagian lainnya tetap libur sembari menunggu gelombang laut kembali tenang.

“Untuk yang lokal sementara melanjutkan aktivitas pertanian, tetapi, sebagian pilih menunggu kondisi tenang,” jelas dia pada HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.

Baca Juga:Cari Kumang di Pantai Karanghawu Cisolok, Ebi Hilang Terseret Ombak

Terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jogja Reni Kraningtyas telah mengimbau para nelayan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang mencapai 4 sampai 6 meter di Pesisir Selatan Yogyakarta.

Gelombang tinggi itu, kata Reni, terjadi karena saat ini muncul tekanan udara tinggi di Samudera Hindia dengan satuan tekanan mencapai 1.022 mb dan di perairan Australia mencapai 1.034 mb.

"Ini menyebabkan dorongan angin cukup kuat menuju perairan selatan hingga 29 knot, dan menyebabkan gelombang cukup tinggi,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini