Kecelakaan di Flyover Lempuyangan Meningkat, Polisi Pasang Water Barrier

"Antisipasi agar tidak ada lagi peristiwa serupa. Karena potensi kecelakaan bisa terjadi ketika pengendara nekat berputar arah di ujung utara jembatan," kata Imam

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 03 Juli 2020 | 15:24 WIB
Kecelakaan di Flyover Lempuyangan Meningkat, Polisi Pasang Water Barrier
Sejumlah pengendara melintasi jembatan layang Lempuyangan yang telah dipasangi water barrier di utara fly over, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Jumat (3/7/2020). [Suarajogja.id / Baktora]

SuaraJogja.id - Mengantisipasi tingginya jumlah kecelakaan yang terjadi di Flyover Lempuyangan, Satlantas Polresta serta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memasang sejumlah water barrier sebagai pembatas.

Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Imam Bukhori menuturkan, pemasangan water barrier dilakukan agar pengendara tak berputar arah setelah menuruni fly over dari selatan ke utara.

"Iya kami bersama Dishub Kota Yogyakarta memasang water barrier sebagai antisipasi agar tidak ada lagi peristiwa serupa. Karena potensi kecelakaan bisa terjadi ketika pengendara nekat berputar arah di ujung utara jembatan," kata Imam kepadaSuaraJogja.id, Jumat (3/7/2020)

Pemasangan pembatas atau water barrier sepanjang lima meter tersebut diharapkan mendapat perhatian masyarakat. Meski telah dipasang, tak menutup kemungkinan pengendara masih berniat untuk putar balik.

Baca Juga:Mesin Tetiba Mati Saat Nanjak, Mobil Baru Masuk Jurang di Ngabang Kalbar

"Imbauannya agar pengendara tidak nekat lagi untuk berputar arah. Karena jika salah seorang pengendara sudah mematuhi aturan namun pengendara lain nekat berputar arah, maka kecelakaan bisa saja terjadi," ungkapnya.

Disinggung perlu adanya rambu larangan berbalik arah, Imam belum bisa memberi keterangan. Hal itu menjadi wewenang instansi lain untuk menambah rambu lalu lintas.

"Ya nanti dievaluasi dulu dengan adanya water barrier. Pemasangan sendiri untuk mengingatkan kepada pengendara agar sadar berlalu lintas dan tak membahayakan pengendara lainnya," ungkap Imam.

Water barrier, lanjut Kasatlantas, masih bersifat tentatif, artinya sewaktu-waktu pembatas berwarna oranye itu bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.

"Sifatnya tentatif, mungkin saat ada kegiatan mendesak dan Dishub membutuhkan tambahan water barrier, nantinya mereka pindahkan. Kami tidak bisa memastikan seberapa lama pembatas itu dipasang," ujarnya.

Baca Juga:Dua Kecelakaan Dalam Sehari, Dishub Pertimbangkan Tambahan Rambu di Flyover

Salah seorang warga Gondokusuman, Budi Susilo (35) menjelaskan, cukup banyak pengendara dari arah selatan fly over yang berputar arah ke timur.

"Memang banyak (pengendara terutama motor) yang berputar, tapi jika kecelakaan itu baru terjadi sekali selama 10 tahun saya di sini. Untungnya yang peristiwa di utara jembatan ini tidak ada korban meninggal. Tapi kecelakaan antara motor dan mobil yang ada diatas jembatan memakan korban jiwa," ungkap Budi yang membuka jasa tambal ban di timur fly over Lempuyangan.

Sebelumnya diberitakan, dua kecelakaan dalam satu hari terjadi di fly over Lempuyangan ,Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (1/7/2020). Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 10.00 WIB yang melibatkan mobil dan motor dan menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Kecelakaan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, antara dua motor saat salah seorang pengendara hendak berputar arah dari selatan menuju timur.

Namun dari arah utara, melaju pengendara motor lain dan terjadi benturan. Keduanya mengalami luka lecet dan salah seorang korban mengalami patah paha kiri. Korban dilarikan ke RS Bethesda Yogyakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini