Kasus Covid-19 di Jogja Masih Bertambah, PMI DIY Kirim APD ke 4 Rumah Sakit

APD yang diberikan terdiri dari baju hazmat sejumlah 120 buah, shoes cover sejumlah 1.000 pasang, dan 70 buah face shield.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 22 Juli 2020 | 17:55 WIB
Kasus Covid-19 di Jogja Masih Bertambah, PMI DIY Kirim APD ke 4 Rumah Sakit
Sejumlah relawan dan petugas PMI mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) di Markas PMI DIY, Gamping, Sleman, Senin (20/7/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Upaya masyarakat dan lembaga kemanusiaan dalam memutus penyebaran virus corona Covid-19 terus dilakukan. Tak terkecuali Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY), lembaga kemanusiaan dan relawan tersebut mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) ke empat rumah sakit di DIY.

Ketua PMI DIY GBPH Prabukusumo menerangkan, empat rumah sakit tersebut antara lain Rumah Sakit Panti Rini, Panti Rahayu, Santa Elisabeth, dan Panti Nugroho.

"Saat ini kami distribusikan ke rumah sakit di bawah yayasan Panti Rapih. Hal ini perlu karena tenaga kesehatan masih membutuhkan APD untuk menangani pasien yang sakit, termasuk pasien positif Covid-19," jelas Gusti Prabukusumo dalam rilis yang diterima SuaraJogja.id, Rabu (22/7/2020).

Gusti Prabu menjelaskan, bantuan APD sendiri terdiri dari baju hazmat sejumlah 120 buah, shoes cover sejumlah 1.000 pasang, dan 70 buah face shield. Pemberian APD ke rumah sakit tersebut juga dihadiri Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Yuli Kusumastuti.

Baca Juga:Kasus Positif COVID-19 Terus Melonjak, DIY Batasi Angka Kunjungan Wisatawan

"Bantuan APD untuk rumah sakit merupakan amanah dari J trust Bank melalui PMI DIY. Selain itu, masih dari J trust Bank, kami juga distribusikan 50 buah hazmat dan 5.000 handscoon untuk PMI Kabupaten/Kota di DIY," katanya.

Dinas Kesehatan DIY juga memberi bantuan kepada PMI DIY berupa baju hazmat 100 buah, sarung tangan steril 50 buah, kacamata goggle 75 buah, masker jenis KN95 100 buah, dan sepatu boots sebanyak 20 pasang.

"Upaya untuk menjaga stamina relawan, kami juga bagikan 1.500 tablet vitamin, sementara untuk cairan disinfektan untuk lima PMI kabupaten/kota, dan 78 PMI kecamatan sejumlah 1.236 buah, dan Kwarda Pramuka DIY sejumlah 180 buah”, jelas Gusti Prabu.

Hingga kini PMI DIY masih fokus pada penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan di sebagian sarana prasarana penanganan Covid-19. Biaya sendiri, lanjut Gusti Prabu, selain dari PMI DIY, juga menggunakan sebagian besar dari donasi masyarakat.

“Sumbangan dari masyarakat melalui donasi ke PMI DIY merupakan sepenuhnya hak masyarakat, maka PMI menggandeng berbagai elemen untuk memperluas pelayanan kepada masyarakat, seperti Kwarda Pramuka, Gerakan Pemuda Anshor, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota yang menangani pasar rakyat. Pasar-pasar tersebut didisinfeksi oleh relawan PMI, bekerja sama dengan Disperindag," jelas dia.

Baca Juga:Fashionable Abis, Dokter Gigi Ini Tampak Seksi Pakai APD Karakter

Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Yuli Kusumastuti menyebut bahwa kasus Covid-19 di DIY mengalami peningkatan tren.

"Mulai bulan Juli ini, kasus di DIY trennya naik, jangan terlena, tetap waspada. Hanya masyarakat itu sendiri yang bisa mengendalikan dengan mematuhi protokol kesehatan. Oleh sebab itu, masyarakat harus terus diingatkan. Kami tak bisa sendiri. Dengan adanya PMI, kami mengapresiasi agar kedisiplinan warga dan kewaspadaan mereka tetap dilakukan di tengah wabah ini," jelas Yuli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini