Diduga Tertabrak Kereta, Pria di Sleman Tewas Mengenaskan

Awalnya, ditemukan sepotong tulang berukuran ibu jari.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 26 Juli 2020 | 12:25 WIB
Diduga Tertabrak Kereta, Pria di Sleman Tewas Mengenaskan
Ilustrasi kereta (Pixabay/Free-Photos)

SuaraJogja.id - Dalam kondisi mengenaskan, seorang pria ditemukan tak bernyawa di perlintasan kereta api, Dusun Gowok, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman. Ia diduga tewas tertabrak kereta api.

Jenazahnya pun telah diangkut petugas PMI Kota Yogyakarta ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Seorang warga di lokasi kejadian, Riyanto (39), mengungkapkan kronologi kejadian.

Dilansir HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, pada Sabtu (25/7/2020) sekitar pukul 19.15 WIB, petugas palang pintu kereta api Sorowajan mendapat laporan bahwa ada dugaan seseorang tertabrak kereta.

Baca Juga:Mendadak Muntah-muntah, Robert Tewas Terlentang di Pasar

Setelah mendapat laporan dari dari masinis kereta yang melaju dari arah timur itu, petugas palang pintu pun langsung melakukan penyisiran ke lokasi kejadian.

Sesampainya di Dusun Gowok, warga setempat turut membantu penyisiran. Awalnya, ditemukan sepotong tulang berukuran ibu jari.

Penyisiran pun terus dilakukan hingga mencapai jarak 200 meter dari Dusun Gowok. Beberapa potongan tubuh pun satu per satu ditemukan.

"Pertama itu nemu telapak kaki, setelah itu paha. Terus semakin ke timur ketemu potongan setengah badan dan jeroan. Lokasi TKP kira-kira 200 meter dari sini [Dusun Gowok]. Masuknya wilayah Banguntapan," kata Riyanto.

Berdasarkan pengamatan Riyanto, laki-laki yang tewas tersebut berusia sekitar 45 tahun. Sementara, untuk data pribadi seperti nama dan alamat belum dapat dipastikan.

Baca Juga:Gempar, Warga Mempawah Kalbar Temukan Kaki Mayat Nongol dari Dalam Sumur

Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian.

Namun, Riyanto sempat mendengar kabar dari warga setempat bahwa menjelang kejadian, ada seorang laki-laki mondar-mandir di perlintasan kereta api.

Ia menambahkan, di sepanjang perlintasan kereta api wilayah Sorowajan dan Gowok memang kerap ditemukan tubuh tak bernyawa.

Penyebabnya, rata-rata disebabkan korban bunuh diri dengan cara menabrakan diri ke kereta api yang tengah melintas.

Kejadian ini sendiri kerap berulang sejak tahun 1990-an hingga 2000-an.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini