Hindari Plastik, Warga Sendangsari Pakai Dhekon untuk Bungkus Daging Kurban

Warga Sendangsari sudah meninggalkan bungkus plastik sejak tiga tahun lalu

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 01 Agustus 2020 | 18:52 WIB
Hindari Plastik, Warga Sendangsari Pakai Dhekon untuk Bungkus Daging Kurban
Warga Sendangsari pakai wadah dhekon untuk bungkus daging kurban, Sabtu (1/8/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sebagai upaya mengurangi limbah tak terurai, jemaah Masjid Al-Azhar di Pedukuhan Kroco, Desa Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo membagikan daging kurban tanpa menggunakan plastik.

Upaya tersebut setidaknya sudah dilakukan sejak tiga tahun kebelakang saat perayaan hari raya Idul Adha

Masyarakat setempat khususnya dalam hal ini panitia kurban telah bersepakat untuk meninggalkan plastik dalam pendistribusian daging kurban.

Saat ini mereka beralih menggunakan dhekon atau anyaman daun kelapa yang beralaskan daun pohon jati.

Baca Juga:Pemkab Kulon Progo Kirim 148 Petugas Kesehatan Awasi Penyembelihan Kurban

"Kita sekarang sudah pakai wadah sendiri tidak pakai plastik lagi. Kita buat dhekon semacam sarang gitu yang terbuat dari kelapa," ujar salah satu panitia kurban di Masjid Al-Azhar, Sugiyanto, kepada SuaraJogja.id, Sabtu (1/8/2020).

Menurut Sugiyanto, pembuatan dhekon atau wadah daging itu dapat mempererat silaturahmi antar warga.

Pasalnya dhekon dibuat secara gotong-royong oleh seluruh warga pada malam hari sebelum penyembelihan hewan kurban dilaksanakan.

Sugiyanto mengatakan bahwa penggunakan dhekon tidak hanya sebagai upaya setiap warga dalam melindungi lingkungan sekitar saja.

Namun di sisi lain juga untuk melestarikan budaya pemanfaatan lingkungan sekitar yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Baca Juga:Sapi Sumbangan Jokowi Ngamuk, Pohon di Rumah Bupati Kulon Progo Roboh

"Kita tahu bahwa tas kresek selain menjadi sampah plastik juga merusak lingkungan karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa terutai. Jadi kenapa tidak kembali ke bahan-bahan yang ramah lingkungan saja toh lebih irit juga," ungkapnya.

Diungkapkan Sugiyanto bahwa pihak panitia penyelenggara atau masyarakat yang datang dalam penyembelihan hewan kurban ini tetap diimbau untuk terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Meski begitu pihaknya tetap mengungkapkan rasa senangnya karena masih bisa melakukan penyembelihan hewan kurban meski di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah masih bisa melakukan kurban tahun ini," imbuhnya.

Sementara itu salah satu anggota dari Tim Satgas Covid-19 di Kalurahan Sendangsari, Slamet Supriyono, menjelaskan dari pantauannya selama prosesi penyembelihan hewan kurban di Masjid Al-Azhar semua yang hadir sudah menaati protokol kesehatan.

Mulai dari mengenakan masker memakai sarung tangan hingga dengan sadar menjaga jarak satu dengan yang lainnya.

"Warga sudah penuh kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," kata Slamet.

Slamet mengapresiasi langkah konsisten yang ditunjukkan oleh pantian kurban dan jemaah Masjid Al-Azhar karena sudah tidak menggunakan plastik sebagai wadah daging kurbannya.

Menurutnya langkah ini perlu ditiru oleh masyarakat lain untuk mengurangi limbah plastik yang terbuang akibat pendistribusian hewan kurban.

Diketahui bahwa Masjid Al-Azhar, di Kalurahan Sendangsari ini melakukan penyembelihan hewan kurban dengan jumlah sebanyak dua ekor sapi dan tujuh kambing. Nantinya hasil dari penyembelihan itu akan rencananya akan dibagikan kepada kurang lebih 400 warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak