SuaraJogja.id - Seniman Butet Kartaredjasa membagikan fotonya bersama penulis fiksi legendaris, NH Dini. Dalam unggahannya tersebut, ia membagikan momen persahabatannnya dengan NH Dini. Butet menyebutkan, sejak bercerai, Dini kerap singgah dan menginap di kediamannya.
Butet menuliskan, ia kali pertama mengenal Dini pada sekitar 1970-an. Mulanya, penulis cerita panjang itu bersahabat dengan sang ayah yang juga merupakan seniman, Bagong Kussudiardja. Sejak bercerai dengan suaminya dan pulang dari Paris, Prancis, Dini kembali ke Semarang.
Dini juga diceritakan sering berkunjung ke Yogyakarta dan selalu tinggal di rumah keluarga Bagong. Berniat melepas rindu dengan Bagong, tetapi obrolan antara mereka biasanya hanya bertahan empat jam. Setelahnya, Dini akan "mengganggu" Bu Bagong untuk mengeluhkan perilaku sang seniman yang dinilai tidak sesuai.
Bagong disebutnya sering ngawur, selengekan, dan bersikap sesuka hati. Dini menilai, hal itu tidak sesuai dengan kaidah dan sopan santun gaya Barat. Sementara, istri Bagong selalui dengan sabar mendengarkan keluh kesah Dini meskipun sebenarnya Bu Bagong pasti lebih memahami tindak-tanduk suaminya.
Baca Juga:5 Ide Seru Merayakan Hari Persahabatan Internasional Bersama Kawan Terdekat
"Dengan sabar Mamah menjadi keranjang sampah mewadahi segala omel-omelan Mbak Dini. Padahal mamahku kan pawangnya Pak Bagong," tulis Butet dalam unggahannya, Sabtu (1/8/2020).
Jika sudah terjadi pertengkaran antara Dini dan Bagong, dua perempuan yang Butet ceritakan sebelumnya pasti saling mencurahkan isi hati hingga tiba saatnya bagi Bu Bagong melampiaskan keluh kesahnya sebagai istri seorang seniman yang sering makan hati.
Kemudian, Butet juga menceritakan tentang pengorbanan Bu Bagong sebagai wanita Jawa dan perannya sebagai bidan saat menjalin hubungan dengan masyarakat. Sebagai penulis fiksi, Dini selalu mendapatkan ide-ide segar dari cerita Bu Bagong. Alhasil, kisah-kisah itu muncul dalam karya-karyanya.
Butet menyebutkan, secara profesional, Dini selalu membagi royalti karyanya itu dengan Bu Bagong. Padahal ibunya sendiri tidak pernah meminta, tetapi Dini selalu membagi separuh honornya sebagai bentuk terima kasih atas ide-ide cerita yang bermunculan dari penuturan istri Bagong itu.
"Biasanya dalam kolom berita di sobekan wesel, tertulis: honor narasumber cerpen NH Dini. 'Mbakyu kudu kersa menerima honor cerpenku kuwi. Tanpa ceritane Mbakyu, aku kan ora nemu ide' (Kakak harus mau menerima honor cerpenku itu. tanpa cerita kakak, aku tidak akan memiliki ide-red)," tulis Butet, menyertakan kalimat yang biasa digunakan Dini.
Baca Juga:30 Juli adalah Hari Persahabatan Internasional, Ini 5 Fakta Menariknya!
Dari ceritanya, Butet menyimpulkan bahwa segalak apa pun NH Dini kepada Pak Bagong, wanita itu selalu lemah lembut dan mendatangkan rezeki untuk Bu Bagong. Sejak diunggah, sudah ada 2.000 lebih pengguna Instagram yang meninggalkan likes. Dari puluhan komentar, beberapa di antaranya datang dari tokoh papan atas.
"One of my fav writer (Salah satu penulis favoritku) NH Dini .. Mas Butet Bu Ageng gemes banget di situ," tulis Wulan Guritno.
"Legend," komentar Happy Salma dengan emoji wajah bermata hati.
Selain tokoh-tokoh ternama yang mengakui kehebatan dua maestro dan mengaguminya, warganet lain juga turut menyampaikan rasa kagumnya kepada pemilik karya-karya seni luar biasa tersebut.
"Selalu senang membaca caption Pak Butet sampai habis. Berkah Dalem," tulis akun @thenyonya.
Sementara, akun @krist_ryrinhaksa mengomentari, "Jadi, cerpen yang mana saja yang idenya dari Bu Bagong?"