SuaraJogja.id - Komisi B DPRD DIY melakukan kunjungan ke Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul pada Kamis (6/8/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau kesiapan Dusun Plumbungan, yang nantinya akan dijadikan sebaga desa wisata anggur.
"Dalam kunjungan kali ini kami melakukan tinjauan di kampung anggur ini, yang merupakan swadaya murni dari masyarakat yang sangat dimungkinkan mengangkat potensi di wilayah masing-masing, khususnya di Dusun Plumbungan ini," kata Ketua Komisi B DPRD DIY Danang Wahyu Broto saat ditemui SuaraJogja.id seusai kunjungan di salah satu rumah warga Plumbungan, Kamis.
Danang menilai, kampung anggur ini menjadi sebuah contoh pilot project yang cukup bagus bagi masyarakat luas. Pasalnya, hasil penjualan buah anggur di kampung anggur tersebut juga terbilang lumayan, yakni sekitar Rp100.000 lebih setiap kilogramnya.
Pihaknya berharap, nantinya pemerintah provinsi atau kabupaten juga dapat turut membantu dalam setiap hal terkait dengan kegiatan-kegiatan masyarakat seperti ini. Menurutnya, kegiatan ini sebagai salah satu kesempatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan potensi yang ada sekaligus juga untuk meningkatkan kesejahteraan.
Baca Juga:Detik-detik Sebelum Joko Widodo Hilang Terseret Ombak
"Tadi ada permintaan seperti pupuk, jaring pengaman untuk buah, dan penanganan hama. Itu semua nanti akan kita support meskipun baru bisa masuk ke anggaran tahun 2021 atau 2022," imbunya.
Danang juga mengatakan, pihaknya siap untuk melakukan kunjungan ke tempat-tempat lain yang memiliki potensi lain di masyarakat. Pihaknya sebisa mungkin juga akan mengupayakan support kepada kegiatan-kegiatan masyarakat yang dinilai potensial, baik berupa anggaran dari pemerintah provinsi atau yang lainnya.
Sementara itu, salah satu inisiator Kampung Anggur di Plumbungan yang rumahnya dikunjungi rombongan Komisi B DPRD DIY, Rio Aditya, mengatakan kunjungan tersebut dilakukan secara mendadak. Meski begitu ia tetap senang karena sudah diperhatikan dan mendapat apresiasi dari beberapa pihak.

"Agenda kunjungan ini juga mendadak, tapi saya senang sudah diperhatikan seperti ini," ujar Rio.
Lebih lanjut, Rio menuturkan bahwa pihak desa dan pemerintah juga sudah merencakan akan menjadikan wilayah itu sebagai satu desa wisata di Bantul. Namun meski begitu masih banyak yang perlu diperhatikan untuk merealisasikan pembuatan desa wisata kampung anggur itu.
Baca Juga:Mundur 1,5 Tahun, Pembangunan JJLS Kelok 18 Dilanjutkan Awal Tahun 2021
"Sebenarnya yang paling vital jika memang direncanakan untuk dijadikan tempat wisata ya infrastrukturnya," ungkapnya.
Sudah Sejak Lama
Rio sendiri mengungkapkan, ia sudah mulai menanam anggur di halaman rumahnya sejak 2010 lalu. Waktu itu ia masih menanam buah anggur dengan jenis lokal saja.
Namun memasuki tahun ke empat tepatnya pada 2014, Rio mengganti buah anggur lokal tadi dengan anggur ninel atau yang disebutnya sebagai jenis Satria Tamansari.
"Jenis anggur Satria Tamansari ini juga sudah diresmikan Kementerian Pertanian sebagai salah satu varietas baru anggur lokal Bantul," kata Rio.
Dikatakan Rio bahwa hingga saat ini hampir lebih dari dari 85% warga di Dusun Plumbungan sudah ikut menanam anggur di halaman rumah mereka masing-masing. Sebenarnya tidak hanya satu jenis anggur yang ditanam namun kebanyakan warga memilih menanam jenis Satria Tamansari ini untuk dikembangkan karena memang perawatan yang lebih mudah.
- 1
- 2