DIY Diterpa Angin Kencang, BMKG Beberkan Alasannya

BMKG Staklim DIY mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan menghindari keluar malam bila tidak perlu.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 16:25 WIB
DIY Diterpa Angin Kencang, BMKG Beberkan Alasannya
[Ilustrasi] Hujan deras disertai angin kencang mempora-porandakan kawasan wisata Puncak Sosok di Bantul, Selasa (10/12/2019). [Julianto / Kontributor]

SuaraJogja.id - Angin kencang yang terjadi di wilayah DIY, Jumat (21/8/2020), mendapat perhatian dari masyarakat. Beberapa guguran daun serta patahan ranting terlihat di beberapa ruas jalan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.

Menanggapi fenomena alam tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY buka suara.

Kejadian itu rupanya disebabkan perbedaan tekanan udara.

"Jika berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat perbedaan tekanan udara tinggi di sebelah barat Australia, yakni berada di 1.024 mb, dengan tekanan udara rendah di sebelah barat perairan Sumatra, yang berada di 1.010 mb, sehingga kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah DIY," jelas Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG DIY Reni Kraningtyas, dihubungi SuaraJogja.id, Jumat.

Baca Juga:Pohon Tumbang, Lansia di Sleman Dapat 3 Luka Jahitan

Ia membeberkan bahwa peningkatan kecepatan angin mencapai sekitar 40 - 49 km/jam. Reni menambahkan, fenomena ini diprediksi berlangsung pada 21-22 Agustus.

Ia menjelaskan, angin kencang ini akan terjadi di sejumlah wilayah DIY, antara lain wilayah Sleman -- Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah, dan Prambanan.

Kemudian, di wilayah Kulon Progo di antaranya Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Kokap, serta Pengasih.

"Angin kencang juga terjadi di wilayah Kota Yogyakarta dan Bantul. Di Bantul beberapa kecamatan yang terkena antara lain di Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pandak, dan Bambanglipuro," jelas Reni.

Sedangkan, di wilayah Gunungkidul yakni di Kecamatan Gedangsari, Ngawen, Semin, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Semanu, Karangmojo, Tepus, Rongkop, Ponjong, sampai Wonosari.

Baca Juga:BRUKK! Driver Ojol Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Kebon Jeruk

"Dampak dari angin kencang tersebut bisa menyebabkan atap rumah beterbangan, ranting pohon patah. Selain itu, baliho dan pohon bisa roboh," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini