Tertipu Calo Saat Mutasi Kendaraan, Warga Wates Ini Curhat Rugi Jutaan

Dugaannya pun ternyata benar. Ia telah ditipu calo berkedok tukang parkir tadi, dan biaya cabut berkas jauh lebih rendah dari yang ditawarkan si calon.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 24 Agustus 2020 | 12:17 WIB
Tertipu Calo Saat Mutasi Kendaraan, Warga Wates Ini Curhat Rugi Jutaan
Ilustrasi uang. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Sebuah curhatan warga Wates, Kulon Progo yang tertipu calo di Samsat mencuri perhatian para pengguna media sosial. Korban mengaku rugi jutaan rupiah gara-gara calo tersebut.

Tertulis pada unggahan akun Instagram @infocegatan_jogja dari akun Awan Spena, Senin (24/8/2020), korban saat itu, pada 20 Februari 2020, hendak melakukan mutasi kendaraan dari Kota Yogyakarta, asal pelat dan pemilik lama kendaraan, ke Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, domisili korban.

Setelah cek fisik di Wates, korban mengunjungi Samsat Kota Jogja untuk mengurus mutasi tersebut. Belum turun dari kendaraan, tiba-tiba ia dihampiri seorang calo berkedok tukang parkir.

Pria tersebut lalu menawarkan bantuan untuk mengurus cabut berkas dengan iming-iming tanpa antre dan biaya tambahan jasa hanya Rp30 ribu.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 23 Agustus 2020

"Ciri ciri: bapak e tua, umur 60an tahun, memakai peci/penutup kepala, di telinga (saya lupa kiri/kanan ada benjolan)," tulisnya melalui @infocegatan_jogja.

Terperdaya dengan keramahan pria tersebut, ditambah sedang dalam kondisi terburu-buru hendak bekerja, ia pun menerima tawaran si calo.

"Seluruh berkas saya serahkan ke bapak calo tadi. Berkas langsung dibawa bapak calo dan diserahkan ke temannya sesama calo sedangkan bapak yang tadi berjalan ke arah timur, saya tidak tahu kemana mungkin menghampiri temannya yang lain. Saya disuruh menunggu di dekat kendaraan saya parkir," ungkap korban.

Curhatan warga Wates tertipu calo saat mutasi kendaraan - (Instagram/@infocegatan_jogja)
Curhatan warga Wates tertipu calo saat mutasi kendaraan - (Instagram/@infocegatan_jogja)

CEK UNGGAHANNYA DI SINI.

Beberapa menit kemudian, calo tadi memberikan kertas coretan yang mencantumkan estimasi biaya cabut berkas, yaitu Rp2,3 juta.

Baca Juga:Di Bawah Rp10 Ribu, Ini Deretan Kuliner Jogja yang Murah selain Angkringan

Korban pun diminta membayar Rp2,4 juta sebagai total biaya yang dibulatkan untuk tambahan jasa cabut berkas bagi calo.

"Karena saya tidak pernah tahu, tidak pernah mengurus hal seperti ini, saya juga berpikir positif, saya percaya saja dan langsung menyerahkan uang sebesar yang diminta bapak calo tadi," jelasnya.

Setelah itu, ia pulang membawa nota dari calo tadi tanpa rasa curiga sama sekali. Ia juga dijanjikan untuk dihubungi setelah berkas selesai diurus selama tiga minggu.

Namun, janji tersebut tak kunjung ditepati. Korban pun curiga karena calo tadi tak segera menghubunginya.

Akhirnya, ia menceritakan kejadian itu pada temannya yang juga penjual mobil. Ia pun baru tahu bahwa biaya untuk cabut berkas hanya sebesar Rp700 ribu, dan justru lebih murah lagi untuknya karena pelat yang diurus masih sesama area DIY.

Pada 13 Maret korban pun berinisiatif mencari sendiri berkasnya ke kantor Samsat. Ia sengaja tak mau bertemu si calo karena menghindari diminta bayaran lagi.

Dugaannya pun ternyata benar. Ia telah ditipu calo berkedok tukang parkir tadi, dan biaya cabut berkas jauh lebih rendah dari yang ditawarkan si calon.

"Alhamdulillah, berkas saya sudah selesai diproses dan ternyata benar biaya cuma 500an ribu. Biaya itu saya bayar sendiri pada saat itu juga, jadi uang 2,4 juta yang saya berikan di calo pas awal ketemu tidak dibayarkan," tutupnya.

Sejumlah warganet pun ikut memberikan komentar untuk pengalaman korban tersebut. Beberapa dari mereka mengingatkan pentingnya untuk mewaspadai calo seperti itu.

"Jangan pernah percya sama CALO, mending urus sendiri, walaupun mngkin agak ribet, tpi jadi tahu prosesnya kayak gimana," @tulis yuzdha_.

"Pembelajaran," tambah @blacksmith_indonesia_kreatif.

"Jadikan pelajaran mas, bahwasanya dengan cara yg instan(calo) sekalipun belum tentu sesuai dengan apa yang di harapkan. Lebih baik melakukan sesuai prosedur yang ada,malah bisa menambah wawasan juga buat kitanya yang tadinya tidak tau jadi mengerti prosesnya.. #SAG," jelas @temdochi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak