FKY 2020 Digelar 6 Hari Secara Virtual, Artjog Pilih Naikkan Harga Tiket

"Kami memang menaikkan harga harga tiket dari tahun sebelumnya, tetapi masih masuk akal."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 07 September 2020 | 17:28 WIB
FKY 2020 Digelar 6 Hari Secara Virtual, Artjog Pilih Naikkan Harga Tiket
Konferensi pers Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2020 di Dinas Kebudayaan DIY, Senin (7/9/2020) - (SuaraJogja.id/Putu)

"Hari ini slot 130 tiket sudah habis terjual. Kami memang membatasi pengunjung yang datang tiap harinya," ungkap Media Relations Artjog 2020 Salsabila Risdayani Daniswara saat dihubungi, Senin siang.

Menurut Danis, pembatasan sengaja dilakukan untuk pameran yang dibuka secara offline hingga 10 Oktober 2020 tersebut. Kalau pada acara yang sama tahun lalu pengunjung yang datang bisa mencapai 2.500 per hari, maka tahun ini tak lebih dari 180 pengunjung.

Penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan arahan tim gugus tugas Covid-19 DIY juga diberlakukan dalam pameran kali ini. Di antaranya tidak menerima kunjungan rombongan.

Setiap pengunjung wajib melakukan pengisian formulir dengan identitas yang sah untuk menonton. Saat datang ke JNM, pengunjung diharuskan mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer secara berkala, menggunakan masker, dan tidak boleh membuka masker selama berada di ruang pamer, termasuk saat berswafoto.

Baca Juga:Artjog Digelar di Tengah Pandemi, Jumlah Pengunjung Dibatasi

Selain itu, anak-anak di bawah usia 13 tahun dan lansia di atas usia 60 tahun juga dilarang masuk ke galeri.

Pengunjung dari luar DIY pun wajib melengkapi diri dengan surat keterangan kesehatan serta hasil rapid test non-reaktif atau PCR/Swab dengan hasil negatif saat proses check-in di lokasi pameran.

Tiket yang dijual pun tidak lagi bisa didapat di tempat. Panitia hanya menyediakan tiket secara online dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

"Kami memang menaikkan harga harga tiket dari tahun sebelumnya, tetapi masih masuk akal, agar tamu yang datang benar-benar penikmat seni yang ingin secara khusyuk menikmati karya seniman," jelasnya.

Festival kali ini juga tidak sekadar menyediakan katalog digital. Panitia membuat konsep daring yang berbeda dengan menggandeng seniman-seniman film dokumenter untuk melakukan eksplorasi di perhelatan ARTJOG: Resilience.

Baca Juga:Imbas Pandemi Corona, ARTJOG Mundur Tahun Depan

"Para seniman mengeksplor karya-karya yang dipamerkan dalam satu program yaitu Expanded Artjog," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak