Tak Lagi Horor, Omah Lowo Solo Kini Punya Wajah Baru Cantik nan Megah

Kini bangunan zaman kolonial bergaya art deco dan art nouveau ini berubah cantik menawan bak bangunan megah di Eropa.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 30 September 2020 | 14:51 WIB
Tak Lagi Horor, Omah Lowo Solo Kini Punya Wajah Baru Cantik nan Megah
Bagian dalam atau interior Rumah Heritage Batik Keris atau yang lebih dikenal dengan nama Omah Lowo - (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Ia mulai merenovasi setahun berikutnya. Ini pun menunggu kebiasaan kelelawar bermigrasi atau pindah ke tempat lain, yakni pada Mei – Juni 2017. Setelah itu, ia memasang jaring-jaring untuk menutup rumah tersebut dan demi menghalau kelelawar kembali.

Konon, bangunan B memiliki kerusakan paling parah. Dalam memperbaiki Omah Lowo pun, Lina menggandeng banyak pihak, mulai dari arsitek hingga sejarawan, mengingat Omah Lowo ini didaftarkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB) bernama Bekas Gedung Kantor Veteran. Bangunan ini didaftarkan sebagai BCB pada November 2014 dengan kepemilikan Batik Keris.

“Dindingnya kotor sekali karena tertutup kotoran kelelawar. Atap jebol, jadi saya buka sekalian. Bahkan, lantainya kami poles enam kali saking kotornya. Saat polesan ketiga, kami belum ketemu lantainya, baru polesan keenam terlihat ubinnya, ternyata motifnya bagus sekali,” tutur Lina.

Di sisi lain, selama proses renovasi, LIna dipertemukan dengan GPH Paundrakarna JS, putra KGPAA Mangkunegara IX, yang kemudian turut andil mengonsep Rumah Heritage Batik Keris bergaya art deco dan art nouveau ini. Sang cucu Soekarno ambil bagian dalam pemilihan warna cat, pagar, hingga adanya air mancur.

Baca Juga:Viral Film Pendek Singsot Buatan Jogja, Kenalkan Mitos Horor di Jawa

Menurutnya, Rumah Heritage ini sebagai benang merah perjalanan Batik Keris. Bangunan utama (A), yang terletak paling depan, diperuntukkan sebagai galeri koleksi Batik Keris kelas premium.

Pada bangunan ini setiap ruangnya diberi nama, misalnya teras Agung (teras depan), ruang Liberty (ruang tengah), ruang Sekar Jagad (tempat koleksi busana perempuan), dan ruang mulia (tempat koleksi busana lelaki). Berbeda dengan dua bangunan lainnya, mereka yang ingin mengunjungi gedung utama ini mesti reservasi terlebih dahulu.

Sedangkan bangunan B, yang berada di bagian tengah, merupakan gerai koleksi fesyen hingga produk-produk kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Aneka produk di Pusat Kerajinan Nusantara yang ditampilkan adalah dari UMKM yang menjadi mitra Batik Keris.

Terakhir, bangunan C difungsikan sebagai kafe bernama Keris Cafe and Kitchen. Bangunan yang terletak paling belakang atau paling selatan ini menjadi kafe yang mengusung konsep cozy nan Instagramable dan menyuguhkan pilihan menu asli Solo hingga kopi lokal Indonesia. Kafe ini bisa dikunjungi untuk umum mulai 5 Oktober 2020.

Baca Juga:Alami Kejadian Horor, Pengalaman Operator Ini Malah Bikin Ngakak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak