Tekan Kemiskinan, Pemkab Bantul Fokuskan pada Program UMKM dan Padat Karya

Sekda Bantul Helmi Jamharis mengatakan, kemiskinan di Bantul masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Bantul.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 06 Oktober 2020 | 13:40 WIB
Tekan Kemiskinan, Pemkab Bantul Fokuskan pada Program UMKM dan Padat Karya
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul Budi Wibowo berbicara kepada awak media, Kamis (1/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemkab Bantul akan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menekan angka kemiskinan yang terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19. Diketahui hingga saat ini penurunan angka kemiskinan di Bantul masih belum memenuhi target.

"Saat ini masih 12,92%, sebenarnya perkiraan awal itu bisa turun 0,6 hingga 0,7 persen, tapi karena ada pandemi Covid-19, jadi angka penurunan masih terhambat. Angka acuan itu dilihat dalam kondiri normal," ujar Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo, Selasa (6/10/2020).

Budi menjalaskan, target nasional penurunan angka kemiskinan seharusnya bisa menyentuh angka di bawah 9,4 persen. Menyiasati hal tersebut, pihaknya akan mendongkrak produksi dan konsumsi UMKM di Bantul.

Menurut Budi, penguatan di sektor produksi lokal semacam UMKM akan membantu meningkatkan perekonomian di Bantul. Budi mengatakan, pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat melalui UMKM tersebut diperikakan dapat mencapai 3 persen.

Baca Juga:Strategi 2 Pengusaha UMKM Dongkrak Penjualan di Tengah Pandemi

“Gerakan belanja UMKM juga nanti akan kita upayakan. Hal itu penting dan harus diaktifkan lagi, jangan sampai bisa memproduksi tapi tidak bisa menjual," tuturnya.

Terpisah, Sekda Bantul Helmi Jamharis mengatakan, kemiskinan di Bantul masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Bantul. Pihaknya terus berupaya untun menekan angka kemiskinan sejak 2019 yang lalu, tetapi tetap belum membuahkan hasil.

"Tahun 2019 sudah kita coba tekan hingga 10,86 persen tapi belum dapat terealisasi, penekanan hanya di angka 12,92 persen saja. Kami saat ini fokus mendorong ekonomi lokal dan progran padat karya," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Istirul Widilastuti menuturkan, terkait dengan program padat karya sendiri, sudah mendapat anggaran Rp13 miliar yang diajukan pada APBD Perubahan 2020. Program padat karya rencananya akan diberikan untuk 130 lokasi yang telah ditentukan.

Pihaknya mnejelaskan bahwa program padat karya akan sangat berguna bagi pembukaan lapangan kerja untuk keluarga miskin. Nantinya hal itu berkaitan denga pergerakan perekonomian oleh warga sekitar.

Baca Juga:Dampak Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Jakarta Naik

“Padat karya ini tujuannya jelas untuk membantu menggerakkan ekonomi warga khususnya yang ada di Bantul” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini