"Politik adalah milik kita! Netral bukan jawaban! BERPIHAKLAH! Lalu pada siapa kita berpihak? Tanya nuranimu! Ia lebih berani dari polisi yang menahan massa aksi untuk berdemonstrasi," pungkas Manik.
Kemudian pada foto kedua Instagram Story @marganamahendra, ia menuliskan pernyataannya mengenai suara rakyat yang tidak didengar lagi oleh para wakil rakyat, rakyat sudah tidak memiliki ruang yang terdengar di Senayan.
"Pro kontra memang pasti ada, tapi bagi saya: yang juga telah dicederai adalah proses demokrasi. Ruang mendengarkan suara rakyat seolah tidak ada di Senayan. Suara itu dipinggirkan ibarat angin lalu. Tapi ingatkah kita pada masa begitu panjang baliho dengan foto narsis mereka di pinggir jalan?," tulis Manik.
Pada akhir tulisannya di Instagram Story miliknya, ia pun menuliskan bahwa ia tidak pernah menyesal karena pernah menyerukan seruan 'Dewan Penkhianat Rakyat' di depan wajah mereka secara langsung.
Baca Juga:Pelanggar Protokol di DIY Meroket, 90 Persen Merupakan Warga Luar Jogja
Cuitan mengenai captures Insta-Story milik mantan Ketua BEM UI 2019 ini mengundang banyak respon dari warganet. Mereka memuji statement dari Manik yang dirasa sangat logis.
"statementnya manik tuh selalu logis dan memotivasi dan menurut gue dibanding fathur. bukannya gue mau membandingkan. kelihatan aja mana yang bener2 besua dan berkontribusi untuk khalayak banyak mana yang emang cuman berpendapat biasa langsung tenar," tulis akun @cecew88.
"Sama, dari dulu masih sama bang manik marganamahendra, dia tetep komitmen, gakayak yang satu lagi reformasi dishoooopppppeeee wkwk," kata akun @PjtDimas.
Selain itu, akun @pekochic juga turut berkomentar, "kak manik emang beda sih dia bukan type yg banyak opini kesnaa kesini tapi dia tuh to the point tapi caranya halus gtu trs dia tuh rendah diri sih kaya gamau banggain dirinya".
Reporter: Dita Alvinasari
Baca Juga:70 Lebih ASN Dishub DIY Ikuti Tes Swab Usai 8 Pegawainya Positif Covid-19