Kepala Dinsos P3A Kulonprogo, Yohanes Irianta mengatakan dalam rangka percepatan graduasi, selain mengandalkan peran pendamping PKH, pihaknya juga menggandeng Kementrian Agama untuk memotivasi KPM melalui kegiatan bimbingan motivasi graduasi mandiri sejahtera. "Kemenag menurunkan sejumlah pemuka agama yang akrab dengan masyarakat untuk memotivasi KPM agar bisa berkembang," ucapnya.
Program PKH di Kabupaten Kulonprogo sudah dimulai pada 2008. Saat ini jumlah KPM PKH berdasarkan data bayar Juli 2020 sebanyak 30.688 KPM. Dari jumlah itu 1.131 di antaranya, pada kurun waktu 2019-2020, telah menyatakan mundur secara sukarela karena merasa perekonomiannya sudah meningkat. Adapun untuk wilayah Galur sendiri, total yang sudah digraduasi pada tahun ini sebanyak 106 KPM.
Sementara itu, salah satu KPM asal Kalurahan Karangsewu, Galur, Nurwaningsih, mengaku bersyukur akhirnya keluarganya bisa keluar dari program tersebut. Keputusan itu diambil karena merasa ia sudah tak layak memperoleh bantuan itu seiring peningkata perekonomian keluarganya.
"Alhamdulillah sekarang sudah bisa mandiri tanpa bantuan lagi, dan yang jelas saya merasa bersyukur ada rejeki jadi bisa lulus dari program ini, semoga Allah senantiasa memberikan rejeki dan kami sekeluarga bisa selalu optimis menjalani hidup ini," ucapnya.
Baca Juga:Duit Habis, Kalurahan di Kulon Progo Tak Sanggup Biayai Shelter Covid-19