Disampaikan Budi, pihaknya saat ini tengah berfokus untuk mengerjakan inovasi baru di bidang pariwisata dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan. Arus wisatawan yang datang dari bandara YIA dipahami sebagai sebuah tantangan dan peluang yang harus dapat optimalkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Senada, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (DUKMP) Pemkab Bantul Agus Sulistyana mengatakan perlunya pengembangan dari segi ekspor yang dilakukan dari Kabupaten Bantul. Jika selama ini masih dengan banyak pintu, diharapkan nantinya ekspor lebih menjadi terpusat dengan memanfaatkan kehadiran Bandara YIA.
"Dengan hadirnya Bandara YIA, ekspor di Bantul pintunya jadi lebih dekat," jelas Agus.
Dikatakan Agus, UMKM di Bantul masih didominasi oleh kerajinan ekspor berupa anyaman bambu, kayu dan batu-batuan. Namun tidak dipungkiri oleh pihaknya bahwa masih ada beberapa kendala yang perlu menjadi perhatian oleh Pemkab Bantul.
Baca Juga:Pandemi Covid-19 Belum Usai, Minat Calon Jemaah Haji di Bantul Tetap Tinggi
Salah satunya perihal kontinuitas dan kualitas produk yang akan diekspor tersebut. Disampaikan Agus, masih harus ada upaya dari semua pihak untuk bisa meningkatkan dua aspek penting dalam setiap produk dari Bantul itu.
"Terkait itu kita sudah siapkan sekitar 220 paket pelatihan untuk para perajin. Tentu akan meliputi kerajinan yang memang diminati oleh pasar luar negeri," ucapnya.
Menurutnya pelatihan ini menjadi salah satu bagian penting agar masyarakat khususnya perajin dapat meningkatkan kualitas dan kontinuitas produk tersebut. Selain itu diharapkan juga dapat membentuk sentra-sentra kerjainan lain sehingga memudahkan dalam memenuhi kebutuhan ekspor.
"Kalau sudah mampu memenuhi kualitas dan kontinuitas, maka produk kerajinan Bantul akan lebih mudah lagi tentunya dalam menembus pasar ekspor," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo meyakini Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dipercaya akan memberikan dampak positif terhadap Bantul. Salah satunya dengan menjadi gerbang atau pintu masuk tujuan wisata. Selain itu keberadaan YIA juga dinilai dapat membangkitkan geliat ekonomi di Bumi Projotamansari.
Baca Juga:Menyeberang Jalan, Pria Klaten Korban Tabrak Lari di Bantul Luka di Kepala
"Pasca pandemi Covid-19 diharapkan tingkat kedatangan wisatawan di Bantul akan bertambah 30 persen dari penumpang yang datang dari Bandara YIA. Jadi wisatawan tidak hanya mampir saja ke Bantul tapi memang menjadi tujuan utama," pungkasnya.