Tinjau Barak Pengungsian di Glagaharjo, Bupati Sleman: Belum Perlu Rapid

Meski tak memberlakukan rapid tes pada warga pemgungsi, Sri mengatakan warga atau kelompok relawan yang akan datang ke barak pengungsian harus menyiapkan rapid tes.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 07 November 2020 | 19:38 WIB
Tinjau Barak Pengungsian di Glagaharjo, Bupati Sleman: Belum Perlu Rapid
Bupati Sleman, Sri Purnomo memberi keterangan pada wartawan seusai meninjau Barak Pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Sabtu (7/11/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Joko melanjutkan jika pihaknya baru mengevakuasi kelompok rentan pasalnya status Gunung Merapi pada level siaga.

"Jika nanti sudah naik status menjadi awas, baru kami lakukan evakuasi seluruhnya jadi sekitar 500 warga Kalitengah Lor kami evakuasi ke barak Gayam di Argomulyo. Nanti akan kita susuri dengan menyiapkan partisi lagi. Kapasitas di gayam sekitar 300 orang," tambah Joko.

Saat ini kata Joko, Kelompok Siaga Merapi (KSM) unit pelaksana tingkat desa yang bertugas melakukan evakuasi. Sehingga pihaknya melakukan pembatasan relawan.

"Untuk pengangkutan pengungsi tidak diperbantukan dari relawan. Karena relawan notabene jauh dari sini. Saya takut nanti justru jadi pandemi baru. Ini yang terlibat hanya dari KSM unitlak tingkat desa," jelas dia.

Baca Juga:Klaster Perkantoran Muncul Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman

Hingga pukul 19.10 wib, situasi barak Glagaharjo mulai dipenuhi warga dari kelompok rentan. Petugas TNI-Polri sudah membangun tenda darurat.

Dapur umum, tempat MCK dan lokasi ibadah sudah didirikan pemerintah. Beberapa warga juga nampak berjaga di sekitar barak sambil memantau aktivitas Gunung Merapi dengan Handy Talkie (HT).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak