Galian Pipa di Bantul Mangkrak, Sholeh Mengeluh Pendapatannya Turun Drastis

Sejak Senin (9/11/2020) tidak lagi terlihat pekerja. Bahkan bekas galian dibiarkan terbuka.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 12 November 2020 | 14:42 WIB
Galian Pipa di Bantul Mangkrak, Sholeh Mengeluh Pendapatannya Turun Drastis
Sejumlah kendaraan melintas di dekat proyek penggalian pipa milik PT Pertamina di Jalan Wates KM 12, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Kamis (12/11/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Proyek penggalian pipa milik PT Pertamina di Jalan Wates KM 12, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul tak hanya mengganggu akses jalan. Warga yang berjualan di sisi utara Jalan Wates mengaku, pendapatannya berkurang.

Seorang penjual gorengan, Sholeh (35), menjelaskan, sebelum proyek berjalan pada akhir Oktober 2020 lalu, pendapatannya bisa mencapai Rp600 ribu dalam sehari.

"Sebelum ada proyek ini bisa bawa pulang Rp500-600 ribu, itu kotor ya. Bersihnya bisa Rp200-300 ribu, tapi sekarang turun sampai setengahnya," ujar Sholeh, ditemui SuaraJogja.id di lokasi jualannya, Kamis (12/11/2020).

Sejumlah kendaraan melintas di dekat proyek penggalian pipa milik PT Pertamina di Jalan Wates KM 12, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Kamis (12/11/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Sejumlah kendaraan melintas di dekat proyek penggalian pipa milik PT Pertamina di Jalan Wates KM 12, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Kamis (12/11/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Ia membeberkan bahwa setelah pihak pembangun meminta dirinya berpindah dari lokasi penggalian, Sholeh hanya mengantongi pendapatan perhari sekitar Rp300 ribu.

Baca Juga:Mangkrak Hampir Sepekan, Proyek Galian Pipa di Jalan Wates Dikeluhkan Warga

"Setelah pembatasan Covid-19 di DIY mulai longgar, pendapatan saya mulai stabil lagi. Biasanya saya jualan di atas gorong-gorong ini. Karena dilakukan penggalian saya pindah ke halaman Kantor Pos, tapi pendapatannya malah berkurang banyak," kata dia.

Proyek tersebut, kata Sholeh, sudah berjalan dua pekan. Namun sejak Senin (9/11/2020) tidak lagi terlihat pekerja. Bahkan bekas galian dibiarkan terbuka.

"Jadi mereka tidak ada tanggungjawabnya. Setelah menggali lalu dibiarkan terbuka. Padahal kami juga butuh pendapatan untuk hidup," katanya.

Ia berharap, proyek tersebut segera ditindaklanjuti. Beberapa pedagang juga terpaksa menutup dagangannya karena lokasi yang tak dimungkinkan mendirikan tenda.

"Saya buka dari pagi sampai pukul 20.00 wib, teman-teman pedagang lain berjualannya mulai sore, dan selesai sampai tengah malam. Karena lokasinya menyempit, beberapa pedagang memilih libur. Jika mencari lokasi lain tidak bisa karena sulit," terangnya.

Baca Juga:Konsumsi Terus Turun, BBM Premium Bakal Ditiadakan?

Warga Kalakan RT 3, Desa Argorejo, Sutaryono (50) tak mempersoalkan jika PT Pertamina akan menggali dan memasang pipa di sekitar rumahnya. Namun begitu, jika belum selesai, pihak pembangun segera bertanggungjawab.

"Saya tidak masalah jika ada pembangunan. Tapi harus mengetahui dan memahami kondisi warga. Sekarang pekerjaan di depan rumah saya belum dilakukan, hanya meletakkan pipa sepanjang 10 meter. Tentu akse jalan keluar masuk rumah saya terganggu. Saya minta hal ini segera ditindaklanjuti," ujar Sutaryono.

Pengerjaan proyek galian tersebut, kata Sutaryono sekitar dua kilometer. Sebelumnya proyek penggalian di sisi barat telah dikerjakan dan telah rampung. Namun bekas galian tidak dirapikan dan dibiarkan berantakan.

Warga Kalakan RT 3, Sutaryono, ditemui wartawan di kediamannya Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Kamis (12/11/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Warga Kalakan RT 3, Sutaryono, ditemui wartawan di kediamannya Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Kamis (12/11/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Jadi dari arah barat sampai ke timur itu dilakukan penggalian sekitar 2 kilo. Hanya saja di wilayah barat sudah selesai, selanjutnya di wilayah timur pedukuhan kami (Kalakan). Meskipun sudah selesai, tanah urukannya terkesan berantakan. Jadi warga sendiri yang merapikan, kami minta ini jadi perhatian Pertamina nantinya," ujar dia.

Pjs Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR JBT, Marthia Mulia Asri menjelaskan proyek pekerjaan penggalian pipa di Jalan Wates KM 12, merupakan langsung dari pusat.

Keluhan warga soal penggalian yang terhenti hampir satu pekan sedang dilakukan koordinasi dengan pemangku wilayah setempat.

"Infonya saat ini sedang ada tim kami dari Fungsi Asset untuk bertemu dengan pihak Desa Argorejo membahas proses pengerjaan (proyek) tersebut. Masih dilakukan koordinasi tetapi kami belum dapat updatenya," ujar Marthia.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di Pedukuhan Kalakan RT 3, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul mengeluh dengan proyek penggalian pipa milik PT Pertamina. Gorong-gorong di sisi uatara Jalan Wates KM 12 terbuka lebar dan pengerjaan terhenti hingga sepekan.

Akibatnya, akses jalan masuk ke dalam rumah warga terganggu. Tak hanya itu, proyek mangkrak tersebut juga menimbulkan polusi yang mengganggu masyarakat sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak