Sugiyanto Dibunuh di Jalan Wonosari, Tak Ada Lagi yang Hidupi Keluarga Adik

"Beliau memenuhi kebutuhan susu saya karena saya tidak bisa makan, kecuali susu," kata Sugiyanti.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 12 November 2020 | 17:15 WIB
Sugiyanto Dibunuh di Jalan Wonosari, Tak Ada Lagi yang Hidupi Keluarga Adik
Sugiyanto (52), lelaki yang menjadi korban pembunuhan di Jalan Wonosari - (SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Kepergian Sugiyanto (52), lelaki yang menjadi korban pembunuhan di Jalan Wonosari, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga besarnya. Goresan luka cukup besar diderita oleh Sugiyanti (49), yang merupakan adik kandung dari Sugiyanto.

Ketika ditemui dia rumahnya di Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (12/11/2020), kesedihan tampak tergambar jelas di wajah Sugiyanti dan anaknya. Bagaimana tidak? Sepeninggal Sugiyanto, ia tidak tahu lagi nasib dirinya dan anak semata wayangnya.

Sugiyanto selama ini menjadi tulang punggung sepeninggal suaminya. Sugiyanto, yang telah bercerai, dalam setahun terakhir memang menjadi tumpuan keluarga Sugiyanti karena Sugiyanto selalu memberi nafkah untuk kehidupan Sugiyanti dan anaknya.

"Beliau memenuhi kebutuhan susu saya karena saya tidak bisa makan, kecuali susu," kata Sugiyanti.

Baca Juga:Bakar Janda di Kulon Progo, Pelaku Dibogem Anak Korban Saat Akan Reka Ulang

Sugiyanti mengaku, dalam tiga tahun terakhir ia diganjar oleh Yang Maha Kuasa dengan penyakit sariawan menahun, sehingga mulutnya tidak bisa digunakan menelan makanan apa pun, baik nasi, roti, ataupun bubur. Asupan makanan yang masuk melalui mulutnya adalah susu dan puding.

Selama ini, kebutuhan susu untuk dirinya banyak disuplai oleh Sugiyanto. Demikian juga kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah anaknya, semuanya yang memberi adalah Sugiyanto. Sugiyanto memang telah berpisah dengan istrinya dalam setahun terakhir, sehingga seluruh perhatiannya dicurahkan kepada keluarga adiknya tersebut.

Selama 20 tahun Sugiyanto bekerja membantu tetangganya yang membuka warung soto di kawasan Pasar Prawirotaman Yogyakarta. Jika ada waktu senggang seperti hari libur, Sugiyanto selalu pulang ke rumah menengok keluarga Sugiyanti. Jika sedang libur, maka Sugiyanto memilih menginap di tempat kelahirannya tersebut.

"Kalau pulang ya hanya untuk beliin susu buat saya dan ngasih uang untuk ponakannya," ungkap Sugiyanti, sedih.

Selasa (10/11/2020) malam memang menjadi malam terakhir Sugiyanto (52) pulang ke rumahnya di Pedukuhan Ngasemrejo, Ngawu. Sebelum ditemukan bersimbah darah, Rabu (11/11/2020) dini hari, Sugiyanto memang pulang ke rumahnya.

Baca Juga:Polisi Ungkap Sosok Mayat Penuh Luka di Jalan Wonosari, Ini Identitasnya

Sugiyanti menuturkan, Sugiyanto tiba di rumahnya pada Selasa sekitar pukul 17.00 WIB. Meskipun tidak libur, tetapi Sugianto menyempatkan diri untuk pulang ke rumah mengantarkan susu untuk adiknya tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak