Antisipasi Covid-19 di Pengungsian, Dibuat Ruang Karantina di SD Cepitsari

Suparmono menyampaikan bahwa ruang karantina tersebut juga sudah dilengkapi dengan sekat-sekat untuk meminimalisir kontak.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 16 November 2020 | 17:29 WIB
Antisipasi Covid-19 di Pengungsian, Dibuat Ruang Karantina di SD Cepitsari
Satu ruang kelas di SD Muhammadiyah Cepitsari Glagaharjo dijadikan ruang karantina masih kosong pada Senin (16/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Ruang karantina disiapkan di sekitar lokasi barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Langkah ini sesuai dengan permintaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beberapa waktu lalu.

Panewu Kapanewon Cangkringan Suparmono menyebutkan, persiapan lokasi karantina itu sudah dilakukan beberapa hari yang lalu. Ruang karantina tersebut memilih lokasi yang tidak terlalu jauh dengan barak pengungsian.

Dikatakan Suparmono, ruang karantina tersebut berada di SD Muhammadiyah Cepitsari Glagaharjo, Cangkringan. Dengan jarak yang dekat tersebut, diharapkan pemantauan terhadap pengungsi yang reaktif dapat lebih berjalan dengan baik.

"Jadi kami akhirnya pinjam satu kelas di SD Muhammadiyah Cepitsari, sehingga saat ini kita sudah punya tempat untuk karantina," ujar Suparmono kepada awak media, Senin (16/11/2020).

Baca Juga:Antisipasi Abu Merapi, Candi Prambanan Andalkan Tenaga Pembersih

Suparmono menyampaikan bahwa ruang karantina tersebut juga sudah dilengkapi dengan sekat-sekat untuk meminimalisir kontak.

Sekat yang dipasang pun, kata Suparmono, lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di barak pengungsian.

"Baru kita buat empat sekat tapi memang ini juga sebagai ruang karantina dan upaya penguatan protokol pencegahan Covid-19. Intinya ruang karantina sudah bisa digunakan," ucapnya.

Terkait dengan rapid test yang diperuntukkan bagi pengungsi, Suparmono mengaku, saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Namun yang pasti, pemeriksaan terus dilakukan secata rutin dilakukan oleh petugas medis yang ada di posko kesehatan kepada pengungsi.

Baca Juga:Pengungsi Glagaharjo Mulai Keluhkan Sakit, Mayoritas dari Kelompok Lansia

“Tujuannya supaya kalau ada yang diketahui sakit bisa segera diberikan penanganan,” tegasnya.

Sebelumnya diketahui bahwa Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Pemerintah Kabupaten Sleman menyiapkan ruang karantina di area barak pengungsian.

Permintaan itu guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

"Memang perlu ruangan kosong khusus untuk isolasi. Sebagai langkah antisipatif saja jika sewaktu-waktu ada yang bergejala," kata Sultan saat berkunjung ke barak pengungsian Glagaharjo beberapa waktu lalu.

Menurut Sultan, upaya-upaya itu memang perlu disiapkan sejak dini. Guna meminimalisir cakupan penularan jika memang ada potensi paparan Covid-19.

"Harapannya bisa dilokalisir, bisa dikarantina lebih awal. Jangan sampai nanti kalau itu terjadi, malah repot dan terpaksa dipindah jauh," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini