Bertugas di Pengungsian, Ini Hasil Rapid Test 96 Relawan Pusdalops Pakem

Sebelumnya, rapid test juga telah dilakukan kepada relawan yang bertugas langsung di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada Senin (9/11/2020) lalu.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 03 Desember 2020 | 15:11 WIB
Bertugas di Pengungsian, Ini Hasil Rapid Test 96 Relawan Pusdalops Pakem
[Ilustrasi] Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Remaja Kecamatan Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJogja.id - Guna mengantisipasi persebaran Covid-19 di barak pengusian, petugas kebencanaan di Posko Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Pakem, Sleman menjalani rapid test antigen. Tercatat sebanyak 96 relawan yang tergabung telah menjalani tes tersebut.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, tes ini sebagai langkah antisipatif meminimalisir penyebaran Covid-19 dari luar, khususnya relawan, yang memang mayoritas mempunyai mobilitas tinggi. Dari hasil rapid test yang dilakukan oleh Dinkes Sleman tersebut, semuanya dinyatakan non-reaktif.

"Kali ini yang menjadi sasaran rapid test adalah relawan yang bertugas di posko utama Pakem dengan memanfaatkan bantuan dari BNPB beberapa waktu lalu," kata Novita saat dikonfirmasi awak media, Kamis (3/12/2020).

Novita menyebutkan, hasil non-reaktif yang diterima oleh para relawan ini menjadi pertanda baik. Sebab, itu berarti, relawan bisa kembali melanjutkan tugasnya dengan lebih tenang saat berinteraksi dengan pengungsi di barak pengungsian.

Baca Juga:Pro Kontra Bilik "Ayah Bunda" di Pengungsian Merapi, Ini Kata BPBD Sleman

Sebelumnya, rapid test juga telah dilakukan kepada relawan yang bertugas langsung di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada Senin (9/11/2020) lalu. Rapid test itu dilakukan mengingat banyaknya relawan yang berasal dari luar daerah.

"Namun waktu itu hanya 44 relawan saja yang mengikuti rapid test, belum semua. Alhamdulillah sudah meningkat dan lebih banyak relawan yang mau mengikuti rapid test. Artinya memang tingkat partisipasinya baik," ucapnya.

Novita sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya memang sudah menargetkan rapid test kepada relawan yang akan bertugas di pengungsian. Harapannya, tidak ada virus corona yang kemudian dibawa masuk oleh relawan tersebut ke dalam pengusian, mengingat pengungsi juga didominasi oleh lansia.

"Memang targetnya relawan karena kebanyakan dari luar daerah. Sebagai upaya pencegahan, agar tujuan baiknya untuk membantu bisa dilakukan secara maksimal dan tetap aman bagi semua pihak," tuturnya.

Novita menjelaskan, jika nanti ada temuan relawan yang dinyatakan reaktif setelah hasil rapid test keluar, maka akan segera dilakukan tindakan lanjutan. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan melalui swab test.

Baca Juga:Top 5 SuaraJogja: Lahar Bara Jadi Superhero Usai Dirisak Masuk Kawah Merapi

Selain itu, relawan yang dinyatakan reaktif akan langsung menjalani isolasi. Hal itu guna meminimalisir kontak dengan orang lain yang juga berpotensi melakukan penularan atau tertular.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini