SuaraJogja.id - Diduga lantaran kecewa kalah dalam pemilihan lurah Margoagung, seorang calon lurah rusak jalan di Dusun Krapyak IX, Kalurahan Margoagung, Sayegan, Sleman, Selasa (22/12/2020) kemarin. Aksi nekatnya itu dilakukan bersama dengan sejumlah pendukungnya.
Menanggapi itu Dukuh Krapyak sekaligus Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara [KPPS] Krapyak, Karmanto, menyampaikan bahwa persoalan perusakan jalan akan segera diatasi. Rapat koordinasi di kelurahan juga langsung dilakukan kemarin.
"Secepatnya akan diperbaiki. Ya tujuannya agar masyarakat tidak trauma dengan kejadian ini," kata Karmanto saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Rabu (23/12/2020).
Ia juga mengaku masih bingung tentang apa yang sebenarnya dipermasalahkan oleh calon tersebut. Sebab memang calon tersebut memperoleh suara terbanyak di sini.
Baca Juga:Palsukan Surat Izin Balap Sepeda, Warga Sleman Berurusan dengan Polisi
"Dia itu menang walaupun selisih satu dari yang nomer dua. Menangnya di sini menang. Makanya kok pelampiasannya di sini. Padahal padukuhan lain banyak yang kalah," ucapnya.
Sempai saat ini sendiri belum ada gugatan terkait dengan hasil pemilihan lurah di Krapyak sendiri.
Intinya Kramanto menyebut terkait masalah itu baik dari kecamatan dan kelurahan untuk sementara didiamkan dan diredam agar tidak lebih memperkeruh suasana. Jika memang jalan itu rusak akan segera ditangani agar masyarakat tenang.
Disebutkan Karmanto, warga memang sempat sedikit terpancing emosi saat terjadi pengerusakan jalan tersebut. Namun untungnya emosi itu bisa diredam dan tidak sampai mengakibatkan masalah yang berkelanjutan.
"Ya wajar toh mas kalau sempat emosi. Memang itu jalan tingkat kelurahan tapi warga sudah merasa itu jalan yang setiap hari dilalui, rasa kepemilikan itu ada, merasa dititipi," terangnya.
Baca Juga:Pemain PSS Sleman Irkham Mila Tak Sabar Digojlok Shin Tae-yong
Terkait kaitannya dengan si calon yang merupakan kontraktor beberapa proyek pembangunan di tingkat kelurahan termasuk jalan yang dirusak itu, Karmanto tidak menampik hal tersebut. Namun tindakan perusakan jalan kelurahan itu masih menjadi teka-teki bagi masyarakat sekitar.