SuaraJogja.id - Penambahan kasus baru COVID-19 di DIY masuk rekor baru. Tercatat ada tambahan 355 kasus dari hasil pemeriksaan laboratorium pada Kamis (7/1/2021). Angka ini tertinggi sejak munculnya kasus COVID-19 di DIY pada Maret 2020 lalu.
Sebelumnya, kasus tertinggi di DIY mencapai 297 kasus dalam satu hari pada Selasa (5/1/2021). Semua kabupaten/kota di DIY mencatatkan kasus yang banyak setiap harinya.
"Total kasus COVID-19 di DIY saat ini sudah mencapai 13.967," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih saat dikonfirmasi, Kamis sore.
Kabupaten Bantul mencatatkan kasus paling banyak, yang mencapai 106 kasus, disusul Kota Yogyakarta dengan 101 kasus baru.
Baca Juga:Pembelajaran Tatap Muka di Kota Jogja Tunggu Penanganan Covid-19 Kondusif
Namun menurut Berty, penambahan kasus yang tinggi di Kota Yogyakarta belum bisa dikaitkan dengan dibukanya kawasan wisata seperti Malioboro, Tugu Jogja, dan Titik Nol saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu, yang mengakibatkan tingginya kerumunan di kawasan tersebut.
"Belum bisa disimpulkan begitu [karena malioboro]," ujarnya.
Di Sleman, kasus baru bertambah 93 kasus, sedangkan Gunungkidul 30 kasus dan Kulon Progo 25 kasus baru.
Kasus paling banyak dari hasil tracing kontak kasus positif, yang mencapai 229 kasus, sedangkan periksa mandiri 56 kasus. Sebanyak 70 kasus lain belum ada informasi penularan.
Sementara untuk kasus sembuh, lanjut Berty, ada tambahan sebanyak 181 kasus. Dengan demikian, total kasus sembuh dari COVID-19 di DIY menjadi 9.373 kasus.
Baca Juga:2 Kali Wacana Gagal, DIY Masuk Daftar yang Harus Terapkan PSBB Jawa-Bali
Untuk penambahan kasus meninggal, tercatat ada empat kasus, yakni kasus 13.086, perempuan 45 tahun dari Bantul; kasus 13.316, perempuan 67 tahun dari Sleman; kasus 13.544, perempuan 67 tahun dari Gunungkidul; dan kasus 13.613, perempuan 48 tahun dari Sleman.
"Sehingga total kasus meninggal di DIY menjadi 301 kasus," jelasnya.
Secara terpisah, Sekda DIY Baskara Aji meminta masyarakat untuk waspada dengan makin tingginya kasus positif di DIY. Kenaikan yang signifikan setiap harinya harus menjadi salah satu peringatan bahwa pandemi COVID-19 ini tidak main-main.
"Ini harus diwaspadai karena [penambahan] jumlahnya di satu bulan terakhir sangat banyak. Kalau dulu bisa di bawah 100, bahkan beberapa lama bisa di bawah 50, saat ini selalu di atas 200 dan bahkan sekarang tembus di atas 350 [per hari]," paparnya.
Setiap orang, lanjut Aji, diharapkan untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes). Ketaatan itu tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Apalagi saat ini okupansi kamar tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 juga makin terbatas. Dari catatan Gugus Tugas, dari 76 tempat tidur kritikal, Kamis ini hanya tersisa 19 kamar. Sedangkan untuk kamar tidur nonkritikal, hanya tersisa 46 dari 641 tempat tidur.
"Kita [DIY] masuk lima besar provinsi yang [pemakaian] bed sangat tinggi di atas 80 persen. Ini harus diwaspadai," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi