Seismisitas Menurun, BPPTKG Pastikan Tak Ada Pergerakan Magma Gunung Merapi

Jika sebelumnya puncak deformasi Gunung Merapi dapat menyentuh hingga 21 cm per hari, sekarang menjadi kurang dari 2 cm per hari.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 19 Januari 2021 | 20:48 WIB
Seismisitas Menurun, BPPTKG Pastikan Tak Ada Pergerakan Magma Gunung Merapi
Warga mengamati Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas di Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww]

“Seperti di tahun 2006 itu bisa mencapai 70 ribu meter kubik per hari. Bahkan setelah gempa [Bantul] bisa sampai lebih dari 120 ribu meter kubik per hari. Sekarang ini masih kecil," cetusnya.

Meski begitu, Hanik tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan adanya potensi luncuran awan panas yang semakin sering muncul. Walaupun memang hingga saat ini jarak luncuran itu juga masih dalam radius yang tergolong pendek.

Sebelumnya Kasi Gunung Merapi Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, probabilitas erupsi Gunung Merapi kali ini dominan ke arah erupsi efusif yakni sebesar 40 persen.

"Probabilitas itu melampaui probabilitas lain yaitu potensi erupsi eksplosif dan kubah dalam yang lantas menurun secara signifikan," kata Agus.

Baca Juga:Ancaman Bahaya Merapi Berubah, Pengungsi Kelompok Rentan Tetap Bertahan

Melalui kesimpulan itu, kata Agus, ditambah memperhatikan erupsi saat ini yang mengarah ke barat daya. Maka potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.

Potensi bahaya itu bakal berfokus pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak.

Perlu diketahui hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Merapi di tingkat Siaga (Level III).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak