Puncak Musim Hujan, DIY Masih Berpotensi Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Musim hujan di wilayah DIY akan mencapai puncaknya di bulan Januari hingga Februari mendatang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 27 Januari 2021 | 11:20 WIB
Puncak Musim Hujan, DIY Masih Berpotensi Dilanda Bencana Hidrometeorologi
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) DIY menyebutkan, wilayah DIY masih berpotensi diguyur hujan, baik intensitas sedang hingga lebat, seiring dengan masuknya puncak musim hujan di bulan Februari.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Staklim DIY Reni Kraningtyas saat dikonfirmasi awak media, Rabu (27/1/2021).

Disampaikan Reni bahwa musim hujan di wilayah DIY akan mencapai puncaknya di bulan Januari hingga Februari mendatang.

"Potensi hujan masih ada, umumnya yang terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat," kata Reni.

Baca Juga:Kasus COVID-19 di DIY Tembus 20 Ribu Lebih

Reni menuturkan, bencana hidrometeorologi masih berpotensi untuk terjadi di wilayah DIY. Maka dari itu, semua pihak perlu selalu waspada dan mengantisipasi bencana yang mungkin datang sewaktu-waktu.

"Sedini mungkin BMKG sudah memberikan informasi kepada instansi terkait dengan pemangku kepenting termasuk BPBD agar lebih siap," imbuhnya.

Reni menyampaikan, tidak hanya musim hujan, yang sudah memasuki puncak, untuk diwaspadai, tetapi juga ancaman La Nina.

Pasalnya, datangnya La Nina bakal berdampak pada intensitas curah hujan bulanan yang terjadi di wilayah DIY.

Dalam hal ini, BMKG juga mengimbau pemangku kebijakan untuk lebih bersinergi lagi mengantisipasi bencana.

Baca Juga:Tolak Perpanjangan PTKM, Pekerja Informal Jogja Geruduk DPRD DIY

"Cuaca ekstrem juga masih dipengaruhi fenomena La Nina. Jadi intensitas curah hujan bulanan dapat semakin meningkat di samping memang sudah masuk puncak musim hujan," ucapnya.

Dijelaskan Reni, menurut pantauan yang telah dilakukan BMKG, saat ini La Nina masih masuk dalam kategori moderate. Artinya, ancaman dari La Nina masih akan terasa cukup signifikan.

Meski begitu, ancaman La Nina diperkirakan akan mulai melemah ketika sudah memasuki bulan Februari. Hingga nantinya pada bulan Maret dan April menjadi netral.

Kendati demikian, Reni tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada khususnya pada pergantian bulan Januari ke Februari.

Hal ini disebablan, fenomena moonson Asia yang banyak membawa uap air masih akan melewati bagian Indonesia.

"Walaupun di Februari La Nina diperkirakan sudah berangsur turun, tetapi moonson Asia yang juga berpengaruh pada puncak hujan di wilayah DIY. Sebab uap air yang dibawa lewat Indonesia masih cukup banyak dan suhu muka laut masih cukup hangat. Sehingga pembentuk awan-awan hujan pada Februari masih akan terjadi secara signifikan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak