Anggun dan Berwibawa, Ini 5 Pakaian Adat Yogyakarta untuk Wanita dan Pria

Keraton Yogyakarta, yang juga masih aktif hingga sekarang, berperan besar pula terhadap lestarinya pakaian adat Yogyakarta.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 24 Februari 2021 | 17:10 WIB
Anggun dan Berwibawa, Ini 5 Pakaian Adat Yogyakarta untuk Wanita dan Pria
Penghageng Nityanudaya Keraton Yogyakarta GKR Bendara di sela penyerahan wastafel dari Badan Otoritas Borobudur (BOB) dan Dinas Pariwisata DIY kepada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Tamansari, Rabu (12/8/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

Memang bukan Yogyakarta saja yang memiliki kebaya sebagai atasan untuk pakaian adat bagi perempuan.

Namun, perbedaan yang paling mencolok pada kebaya Yogyakarta pita emasnya, yang mengelilingi lengan, leher, hingga bagian bawah badan, yang membuat pemakainya tampak makin anggun.

Aksesori tersebut tak menjadi ciri khas untuk kebaya Solo, yang sering sulit dibedakan dengan Yogyakarta karena lokasinya yang berdekatan dan sama-sama memiliki keraton pecahan Kesultanan Mataram.

3. Jarit

Baca Juga:Bisa Jadi Oleh-Oleh, 5 Makanan Khas Jogja Ini Sering Diserbu Wisatawan

Sama seperti kebaya, jarit atau jarik juga bukan hanya menjadi pakaian khas Yogyakarta, melainkan masayrakat Jawa pada umumnya.

Bedanya, pada bagian wiru jarit Yogyakarta, biasanya memiliki warna putih, atau bagian yang tidak dibatik.

Sementara itu, jarit lainnya tidak menyisakan warna putih pada bagian tepi karena seluruh bagian kain dibatik.

4. Busana abdi dalem estri

Terdapat beragam pakaian untuk abdi dalem estri atau perempuan. Salah satunya yakni semekan atau ubet-ubet, busana harian abdi dalem.

Baca Juga:Idaman Wisatawan, Taman Sari Jogja Menyimpan Sejarah dan Mitos yang Unik

Semekan dikenakan dengan cara dililitkan mengelilingi badan dari bawah ketiak sampai atas pinggul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak