SuaraJogja.id - Jogja dikenal istimewa karena sistem pemerintahannya yang dipimpin oleh seorang Sultan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Selain itu, keistimewaan lainnya juga seolah mengikuti kawasan di sisi selatan pulau jawa ini. Misalnya saja, kota pelajar ini dikenal juga dengan bentangan wisata alamnya dari ujung barat hingga timur, dari utara sampai ke selatan.
Banyaknya tempat wisata alam yang memanjakan mata dan batin diiringi dengan perkembangan wisatawan yang melonjak. Pariwisata sendiri menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar di Jogja. Selain menyediakan tempat wisata, usaha kuliner di kota gudeg ini juga tumbuh seiring dengan kebutuhan wisatawan.
Selama ini, gudeg dikenal sebagai makanan khas daerah istimewa ini. Jika gudeg adalah makanan khas yang sudah dikenal sejak dahulu kala, Jogja ternyata juga punya fast food andalan yang selalu dibanggakan warganya. Jika warga Amerika bisa berbangga dengan KFC atau McDonald's, yang tersebar di berbagai negara, orang Jogja juga punya warung fast food kebanggaan mereka.
Meski belum sampai keliling dunia, warung ini sudah mulai hadir di beberapa daerah di luar Jogja. Bagaimanapun juga, warung ini tumbuh dan berkembang seperti jamur di kota pelajar ini. Jika berkunjung ke Jogja, cobalah sesekali mengunjungi restoran cepat saji bernama Olive Fried Chicken. Sama seperti KFC atau McD, warung ini menyediakan makanan serupa ayam goreng dan sebagainya.
Baca Juga:Murni dan Autentik, Menu di Warung Burjo Ini Terkenal Legendaris
Olive Fried Chicken identik dengan warna warung berlatar merah membara. Menu yang disajikan berupa ayam goreng di bagian dada lembut, dada tulang, paha atas, paha bawah, dan sayap. Ada juga menu tambahan lainnya, seperti burger, kentang goreng, dan spaghetti. Untuk minumannya sendiri ada es teh dan beberapa minuman kemasan lainnya.
Warung yang didirikan Kunardi Sastrawijaya dan Aurora Sri Rahayu ini tidak akan disebut nomor satu atau kebanggaan warga Jogja jika bukan karena cita rasanya yang lezat. Meski hanya sederhana, tetapi cita rasa dari potongan ayam goreng yang dijual mampu memanjakan lidah, tenggorokan, hingga nyaman di pencernaan. Seiring perkembangan zaman, menu-menu di warung makanan ini juga bertambah.
Jika semula hanya menjual ayam goreng crispy biasa, saat ini sudah hadir berbagai menu terbaru sesuai perkembangan dunia kuliner. Selain dimakan utuh, kini pelanggan juga bisa memesan ayam dalam bentuk yang sudah digeprek atau dihancurkan dengan bumbu cabai dan bawang-bawangan. Cukup menambahkan harga Rp3.000, pelanggan sudah bisa menikmati ayam geprek khas Olive Fried Chicken.
Selain ayam geprek, kini pelanggan juga sudah bisa memesan menu chicken steak di Olive Fried Chicken. Ada ayam fillet yang sudah digoreng crispy, disajikan dengan sayuran yang sudah direbus dan bumbu steak berwarna coklat. Bagi orang Indonesia, belum makan namanya jika tak pakai nasi. Tapi tenang, menu chicken steak di Olive Fried Chicken juga menyediakan tambahan nasi.
Cukup mudah menemukan jejak digital warganet di media sosial mengenai ayam Olive. Jika ada yang bertanya makanan apa yang harus dicoba saat berkunjung ke Jogja atau rekomendasi fast food, pasti banyak yang menyebutkan Olive Fried Chicken. Bahkan, jika diminta memilih antara KFC atau McD, warga Jogja pasti lebih memilih Olive.
Baca Juga:Banyak Kompas Berjalan di Jogja, Ternyata Begini Patokan Mata Angin Mereka
Dengan rasa yang enak dari mulut sampai ke perut, harga yang ditawarkan juga tidak mencekik dompet warga Jogja, yang dikenal dengan UMR terendah di Indonesia. Untuk menu ala carte, satu potong ayam dihargai mulai dari Rp7.000 hingga Rp12.000. Sementara untuk menu paket, nasi ayam dan es teh dijual mulai dari Rp10.000 sampai Rp15.000 saja.
"Setelah pindah domisili, makanan yang memorable, selalu ku bandingkan dengan apa yang ada di Jogja kalo makan di kota lain. Misalnya kalo makan:
- Kwetiaw goreng = Mie bandung kridosono
- Ayam tepung lokal = Olive
- Ayam geprek = Bu Made/Bu Rum
- Kremesan = RM Plecing Kangkung Baciro," tulis akun @MumtazAji.
"Bahagiaku sederhana. Ketemu ayam olive juga udah seneng. Apalagi ketemu kamu yang lagi dijagain orang," komentar akun @bingbongngol.
"Kenapa ayam Olive enak murah pula betapa beruntungnya diriku mengenal olive," tulis akun @joenghancintaku.
Jika ada wisatawan yang bertanya makanan apa yang patut dicoba di Jogja, atau para perantau yang kelaparan, tetapi dompet meronta tak ingin dibelanjakan, saran paling tepat dan paling banyak disampaikan adalah ayam Olive Fried Chicken. Berbahan dasar dari ayam yang digoreng dengan tepung, menu ini juga cocok untuk mereka yang tidak suka sayur.
"Valid banget no kecot no debat termurah terenak," tulis akun @anisahdwiyuliana.
"Jaman kuliah kalau mau ayam krispi tapi murah ya ke olive cuma di bekasi dan cilacap ndak ada ya udin," komentar akun @ujeenngg.
"Bahagiain ponakan mah sederhana, beliin ayam olive pakai promo gojek pickup dah disayang sayang tuh sama ponakan," tulis akun @kitkitttin.
Terbaru, ketika meme mengenai kasta yang digambarkan seorang raja duduk di singgasana dan beberapa orang menyembahnya, muncul juga versi ayam Olive. Bagi sebagian besar warganet, Olive dinilai pantas menduduki kasta sebagai ayam goreng krispi terbaik di Jogja, sehingga namanya cocok untuk diletakkan di atas raja yang duduk di singgasana.
Bagaimanapun juga, dalam satu kotak atau satu piring sajian nasi ayam dan es teh dari Olive, ada banyak cerita dan kebahagiaan yang dibagikan warganet, mulai dari hadiah untuk keponakan hingga kenangan ketika uang menipis, tetapi perut merengek ingin makanan yang nikmat dan mengenyangkan. Banyak perantauan yang sudah pergi dari Jogja merindukan nasi ayam goreng dari restoran ini.