Mural One Piece Dihapus, Pemuda Sleman Lawan dengan Pesan Menohok: Kebenaran Akan Terus Hidup!

Mural One Piece di Sleman dihapus usai pertemuan desa, memicu pesan perlawanan di atas bekas lukisan. Pemuda mempertanyakan respons pemerintah, merasa terinspirasi One Piece

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 08 Agustus 2025 | 20:32 WIB
Mural One Piece Dihapus, Pemuda Sleman Lawan dengan Pesan Menohok: Kebenaran Akan Terus Hidup!
Mural One Piece di persimpangan jalan tepatnya di depan pos ronda RT 04 RW 22 Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman yang telah dihapus, Jumat (8/8/2025). [Suara.com/Hiskia]

SuaraJogja.id - Sebuah mural bergambar logo bajak laut Straw Hat Pirates dari anime One Piece menjadi perhatian. Sayang, mural buatan pemuda karang taruna itu kini telah ditimpa oleh cat hitam. 

Padahal, mural itu lengkap dengan topi jerami dan tulang silang khas karakter utama anime tersebut, Luffy yang berada di persimpangan jalan tepatnya di depan pos ronda RT 04 RW 22 Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman dihapus.

Bukan lantas bersih begitu saja, justru sekarang muncul berbagai tulisan dengan pesan perlawanan di sekelilingnya.

Misalnya saja tampak pada bagian cat hitam yang digunakan untuk menutup mural bertema One Piece itu terdapat tulisan 'Mengheningkan Cipta'.

Baca Juga:Terungkap, Motif Mahasiswa Sleman Tega Habisi Nyawa dan Kubur Bayi, Ada Unsur Kekerasan?

Kemudian ada pula di samping kiri dan kanannya bertuliskan 'Bilangnya begini maksudnya begitu kita abadi yang fana itu waktu' dan 'Kebenaran akan terus hidup.

Kita ada dan berlipat ganda' yang ada didekat lambang '80 th' yang merujuk pada usia kemerdekaan RI.

Ada pula dengan pesan yang cukup panjang bertuliskan 'Kapan seorang manusia itu mati? Saat jantung mereka terkena
senjata?

Bukan. Saat mereka menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan? Bukan. Saat mereka makan jamur beracun juga bukan!! Tapi saat mereka telah dilupakan oleh orang lain' 

Diketahui kutipan legendaris itu diambil dari One Piece tepatnya dalam Chapter 145. 

Baca Juga:Sejoli Mahasiswa di Sleman Tega Habisi Nyawa Bayi Usai Dilahirkan di Kamar Mandi

Salah seorang pemuda Temuwuh Kidul, Menzheng, menuturkan bahwa proses penghapusan sudah dilakukan pada Kamis (7/8/2025) malam.

Hal itu dilakukan usai pertemuan perangkat desa dan padukuhan. 

"Ya sedikit [intervensi] tapi aman karena semua masih bisa saling memahami," kata Menzheng saat dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).

Kendati demikian, Menzheng masih mempertanyakan sikap pemerintah dalam merespons maraknya bendera maupun mural bertema One Piece yang beredar belakangan.

"Sebenarnya apa yang ditakutkan oleh pemerintah itu adalah cerminan mereka sendiri sekarang. Jika mereka tidak merasa kenapa tersindir akan anime atau viralnya bendera O Piece tersebut," tuturnya.

Mural One Piece di persimpangan jalan tepatnya di depan pos ronda RT 04 RW 22 Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman yang telah dihapus, Jumat (8/8/2025). [Suara.com/Hiskia]
Mural One Piece di persimpangan jalan tepatnya di depan pos ronda RT 04 RW 22 Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman yang telah dihapus, Jumat (8/8/2025). [Suara.com/Hiskia]

"Menurut saya itu justru menunjukan bahwa pemerintah takut, ketika masyarakat mulai memahami dan sadar atas apa yang mereka terima," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak