Terungkap, Motif Mahasiswa Sleman Tega Habisi Nyawa dan Kubur Bayi, Ada Unsur Kekerasan?

Mahasiswa di Sleman kubur bayi hasil hubungan gelap karena panik. Bayi lahir normal, namun meninggal 1 jam kemudian. Polisi selidiki dugaan kekerasan.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 06 Agustus 2025 | 16:36 WIB
Terungkap, Motif Mahasiswa Sleman Tega Habisi Nyawa dan Kubur Bayi, Ada Unsur Kekerasan?
Rilis kasus penelantaran bayi di Mapolresta Sleman, Rabu (6/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Sepasang mahasiswa kampus swasta di Sleman nekat mengubur bayi mereka sendiri usai melahirkan secara diam-diam.

Motifnya diduga akibat keduanya panik setelah melahirkan bayi tersebut.

Kasubnit PPA Polresta Sleman, Ipda Arum Sari menuturkan bahwa pelaku perempuan berinisial JA (20) dan pacar laki-lakinya AGR (22). Mereka berdua merupakan warga Temanggung.

Dari keterangan pasangan tersebut, mereka melahirkan di kos AGR yang berada di Jl. Candi Gebang 2, Wedomartani, Ngemplak, Sleman.

Baca Juga:Sejoli Mahasiswa di Sleman Tega Habisi Nyawa Bayi Usai Dilahirkan di Kamar Mandi

"Motivasi [nekat mengubur bayi] syok mereka melihat bayi itu dan bayi meninggal itu kemudian dikuburkan," kata Arum saat rilis di Mapolresta Sleman, Rabu (6/8/2025).

"Mereka belum menikah dan [melahirkan] di luar pernikahan," imbuhnya.

Padahal, kata Arum, kondisi bayi lahir dengan normal dan menangis.

"Waktu dilahirkan normal menangis kemudian meninggal dikuburkan mereka berdua," tuturnya.

"Kalau menurut medis bayi hanya bertahan 1 jam setelah dilahirkan, penguburan tanggal 26 [Juli 2025]," tambahnya.

Baca Juga:Kotak Infak Musala di Sleman Ludes Digasak Maling, Warga Gercep Tangkap Pelaku

Saat ini, Arum bilang pihaknya tengah menyelidiki dugaan kekerasan terhadap bayi tersebut oleh kedua pelaku.

"Dalam keterangan medis memang ada unsur kekerasan, masih pendalaman pelaku," ujarnya.

Pasangan ini diketahui sudah menjalin hubungan selama satu setengah tahun.

Mereka berkenalan di Jogja dan kini kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Sleman.

"Mereka dari luar Jogja, dari Temanggung. Mungkin ada chemistry ini, terus menjalin hubungan yang akhirnya sampai melahirkan seorang anak," ungkap Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Matheus Wiwit.

Matheus menuturkan bahwa kasus ini bermula dari laporan penemuan mayat bayi di Maguwoharjo beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini