Seakan menjadi bukti yang memperkuat adanya kisah mengenaskan itu, Tasha Siahaan, seorang gadis indigo yang kala itu menyambangi rumah pocong Sumi Kotagede, ditemani Nono, penjaga rumah, mengatakan, di bangunan kuno tersebut, dia mendapat suatu penglihatan.
Berdasarkan penuturannya, Mbak Sumi beberapa bulan saja tinggal di rumah itu, dan ia merupakan korban pembunuhan.
2. Pocong Sumi
Sejak insiden tragis tadi, rumah tersebut ditinggalkan dalam keadaan kosong sampai saat ini hingga berganti penghuni berupa makhluk gaib.
Baca Juga:8 Nama Jalan di Jogja yang Lebih Dikenal Singkatannya, Kamu Udah Tahu?
Salah satu makhluk gaib yang menghuni rumah itu dikenal dengan sapaan, yang tak lain dan tak bukan, "pocong Sumi".
Ada yang bilang, pocong Sumi hanyalah jelmaan makhluk gaib di sana yang menyerupai sosok Sumini. Di sisi lain, katanya, pocong Sumi memanglah Sumini sendiri.
Ia disebut-sebut muncul ke teras rumah setiap pukul 22.00 WIB ketika jalanan gelap dan sepi.
Namun, beberapa orang percaya, pocong Sumi tak pernah punya niat jahat dan cuma mau mengganggu orang-orang dengan niat tak baik yang masuk ke rumahnya.
3. Kuburan di halaman depan rumah
Baca Juga:Pamali Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan, dari Mistis Sampai Logis?
Seolah tak cukup dengan kisah tragis di baliknya, rumah pocong Sumi Kotagede juga memiliki kuburan di halaman depan yang menambah kesan angker.
Hanya saja, ternyata kuburan di pelatarn rumah tersebut bukan punya Mbak Sumi. Setidaknya itu yang dikatakan Tasha Siahaan.
Ia menyebut sosok pemilik kuburan itu sebagai "Si Mbok". Dari penglihatannya, Si Mbok-lah yang berada di kuburan tersebut.
Selain itu, kata Tasha, sebelum Mbak Sumi, rumah itu dulunya ditempati orang Belanda, dan Si Mbok sangat menyayangi ornag Belanda itu sampai-sampai ketika tentara Jepang datang menyerang Belanda secara brutal, Si Mbok menyerahkan dirinya.
Jenazah Si Mbok lalu baru ditemukan beberapa hari seusai kejadian. ART di rumah itu menemukan Si Mbok dalam keadaan sudah tak bernyawa di kamar mandi paling belakang di rumah tersebut.
4. Kisah pemilik asli rumah