SuaraJogja.id - Jagat maya tengah digegerkan dengan tindak kekerasan terhadap seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta. Lantaran kesalahpahaman saat melepaskan infus pasien, perawat ini mendapatkan perilaku yang tidak pantas dari orang tua pasien.
Aku Twitter @geunho membagikan video ketika seorang pria berbadan kekar menjambak dan menganiaya seorang perawat di depan pegawai rumah sakit lainnya. Disampaikan bahwa pertengkaran itu bermula ketika perawat tersebut hendak melepas selang infus dari tangan anak pria itu.
Dalam video berdurasi satu menit lebih tersebut, terdengar ada suara keributan dari salah satu kamar rawat inap di RS Siloam Sriwijaya. Tak lama, terlihat salah seorang perawat didorong dengan kasar oleh seorang pria berbaju merah sampai terjatuh di lantai.
Dua orang perawat lainnya yang ada di tempat itu langsung membantu rekannya dan mencoba membawanya keluar. Namun, pria itu seolah tidak terima dan tidak ingin membiarkan perawat itu pergi. Ia kembali melakukan tindak kekerasan dengan menjambak rambut perawat yang didorongnya.
Baca Juga:Hendak Selamatkan Anjing, Pria Melawi Kalbar Tewas Tertimpa Mobil
Perawat tersebut sampai menangis sembari meminta ampun kepada orang tua pasien itu. Selain bertindak kasar, pria itu juga berkata kasar dengan nada tinggi kepada perawat yang ada di sana. Aksi saling tarik sempat terjadi di salah satu ruang rawat inap tersebut.
Sementara, ada satu orang petugas keamanan yang berdiam diri di pintu. Setelah mencengkeram rambut perawat itu, pria ini kembali mendorongnya ke arah tembok dan membuat orang yang melihatnya histeris. Satu orang bertubuh tambun ikut masuk ruangan mengaku sebagai seorang polisi.
Kepada polisi tersebut, pria ini marah-marah sambil menudingkan jari telunjuknya. Perawat tadi lantas histeris dan diamankan dibawa keluar dari kamar itu. Setelahnya, ruangan itu dipadati perawat dan beberapa petugas kemananan. Pria yang mengaku polisi mencoba mengajak berbicara baik-baik.
Beberapa petugas kemanan yang datang lantas mencoba berbincang dengan pria itu. Pintu ruangan pun ditutup. Pasien lainnya yang dibuat penasaran diminta untuk kembali ke ruang inapnya masing-masing. Video itu beredar luas di media sosial dibagikan oleh banyak akun.
"Kejadian di salah satu Rs swasta Palembang. Seorang bapak-bapak melakukan kekerasan terhadap perawat," tulis akun @geunho dalam keterangannya.
Baca Juga:Pengantin Pria Kerjai Istri di Pelaminan, Publik: Gak Sabar Malam Pertama
Dalam utasnya, pemilik akun @geunho ini menceritakan bahwa kronologi peristiwa bermula dari pasien yang sudah diperbolehkan pulang. Saat perawat hendak melepas selang infus, ia meminta tolong ibu pasien untuk menekan tangan bekas infus. Namun, sang ibu disebut tak menekan dan membuat darah menetes.
Tonton video lengkapnya DI SINI
Melihat tangan anaknya mengeluarkan darah, pria itu lantas mengamuk dan menyerang perawat tersebut. Saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Banyak yang menyayangkan tindak kekerasan yang dilakukan pria tersebut lantaran salah paham yang terjadi antara perawat dan istrinya.
Sejak diunggah pada Jumat (16/4/2021), video kekerasan terhadap oknum perawat tersebut sudah ditonton lebih dari 48 ribu kali. Ada 3.000 lebih pengguna Twitter yang menekan tanda suka dan seribu lainnya ikut membagikan ulang. Tidak sedikit juga komentar yang ditinggalkan warganet.
"Cocok bet dah. Ibu budeg bapak sumbu pendek. Pasangan serasi," tulis akun @udilsurb****.
"Hee bapak baju merah. Waktu aku ranap di RS, mamahku megang tanganku pas mau copot infus tapi gak kenceng, darahnya juga ngucur deres kek air mancur tapi mamahku tida marah-marah seperti anda ya. Dasar anda ya," komentar akun @euodia****.
"Kalo bapaknya masih mau diperlakukan seperti manusia, belajar untuk memanusiakan manusia ya pak," tanggapan akun @krenye***.
Sementara akun @abcde**** mengatakan, "Kalo si bapak nganggep anaknya berharga dan marah pas lihat anaknya luka, gitu juga perawatnya. Perawatnya juga anak berharga dari orang lain, kenapa gampang banget main fisik ke anak orang lain jelas jelas yang salah istrinya sendiri Yang harusnya dirawat bukan anaknya sih, tapi orang tuanya."